Purbalingga (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, berkomitmen untuk terus memfasilitasi produk-produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lokal agar mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

"Pemkab Purbalingga mempunyai program yang berkaitan dengan pemulihan ekonomi lokal, antara lain program dana stimulan untuk kelompok UMKM, subsidi bunga, Kredit Mawar (kredit tanpa bunga), kartu prakerja, bantuan alat produksi, dan program lainnya," kata Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi saat menghadiri kegiatan Roadshow Pemulihan Ekonomi di Kecamatan Karangjambu, Purbalingga, Rabu.

Ia mengakui produk UMKM Kecamatan Karangjambu sudah terkenal, bahkan kerajinan sapu glagah yang dihasilkan wilayah itu sudah menembus pasar mancanegara seperti Korea Selatan dan Jepang.

Selain itu, kata dia, komoditas pertanian Kecamatan Karangjambu berupa kapulaga sudah dikirim ke luar daerah termasuk salah satu industri jamu nasional.

"Kemudian kopi dari Karangjambu ini juga terkenal, ada kopi Jingkang, ada kopi Kendil dari Sirandu yang menjadi salah satu komoditas unggulan kita," katanya.

Terkait dengan hal itu, Bupati mengatakan kegiatan Roadshow Pemulihan Ekonomi tersebut digelar Pemkab Purbalingga dengan tujuan untuk mempromosikan produk-produk lokal agar lebih dikenal oleh masyarakat kabupaten tersebut maupun luar daerah.

Pelaku UMKM "Lingga Kopi" Kusnoto mengaku sangat terbantu dengan adanya kegiatan Roadshow Pemulihan Ekonomi karena menjadi ajang untuk lebih mengenalkan produk kopinya kepada masyarakat, sehingga dapat meningkatkan omzet penjualan.

"Harapannya sering digelar, karena kalau mau menuju UMKM yang berjaya harus sering ada acara seperti ini," katanya.

Lebih lanjut, dia mengatakan produk "Lingga Kopi" diproduksi dari tanaman kopi yang dibudidayakan oleh petani-petani terlatih di Desa Jingkang dan ditanam pada ketinggian 800 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Kendati merupakan jenis robusta, dia mengatakan kopi yang dibudidayakan petani di Desa Jingkang memiliki sensasi rasa asam atau kecut dan seperti cokelat.

Baca juga: Pemkot Pekalongan siapkan 238 stan UMKM di PBN 2023