Semarang (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang segera berkoordinasi dengan Polrestabes Semarang untuk menyiapkan skrining bagi petugas sortir lipat surat suara Pemilihan Umum 2024, termasuk skrining kuku.

"Nanti ada beberapa skrining, seperti skrining tubuh, kuku, dan alat-alat lain yang mungkin bisa digunakan untuk merusak surat suara," kata Ketua KPU Kota Semarang Henry Casandra Gultom di Semarang, Senin.

Hal tersebut disampaikan-nya saat menerima kedatangan perdana surat suara Pemilu 2024, yakni sebanyak 1,2 juta surat suara untuk DPRD Jawa Tengah Daerah Pemilihan Jateng 1.

Untuk sortir lipat surat suara, kata Nanda, sapaan akrabnya, KPU Kota Semarang masih menghitung dan mengalkulasi kebutuhan jumlah petugas dan waktu tersisa dalam tahapan Pemilu 2024.

"Karena dalam sortir lipat nanti akan ada petugas, petugas harus digeledah juga. Makanya, mekanismenya akan kami obrol-kan dulu, termasuk jumlahnya. Karena ini berhubungan dengan durasi waktu yang tersisa dalam pemilu," katanya.

Ia menyebutkan kemungkinan KPU Semarang membutuhkan setidaknya 500 orang untuk melakukan sortir lipat surat suara Pemilu 2024 yang semuanya perlu di-skrining untuk memastikan keamanan.

Makanya, kata dia, mekanisme pemeriksaan terhadap petugas sortir lipat sebanyak itu perlu dikonsultasikan dengan Polrestabes Semarang, mengingat termasuk dalam proses pengamanan.

"Kami akan berkoordinasi dengan kepolisian dan Bawaslu Kota Semarang untuk memastikan proses skrining sesuai dengan SOP (standar operasional prosedur) yang berlaku," ujarnya.

Sementara itu, Wakapolrestabes Semarang AKBP Wiwit Ari Wibisono menyampaikan akan segera membahas prosedur pengamanan untuk tahapan sortir lipat surat suara yang melibatkan banyak orang.

"Yang jelas kami akan siapkan personel. Kami juga ada alat X-ray untuk melihat. Yang jelas, barang tajam jangan sampai ada, kuku juga yang yang mengkhawatirkan bisa merusak surat suara," ucapnya.

Untuk pengamanan logistik Pemilu 2024 di Gudang KPU Kota Semarang, kata dia, pihaknya memastikan pengamanan telah berjalan baik, baik penjagaan petugas maupun pantauan kamera CCTV.

"Petugas ada empat bergantian. Kamera CCTV juga selalu termonitor sampai Command Centre. Kami bisa monitor setiap saat. Di sini ada tujuh CCTV yang terkoneksi ke Command Centre," tuturnya.