Boyolali (ANTARA) - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, menyebutkan realisasi investasi selama tahun 2023 melebihi nilai yang ditargetkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

"Capaian investasi di Kabupaten Boyolali pada 2023 mencapai Rp1,937 triliun atau melebihi nilai yang ditargetkan yakni Rp1,771 triliun," kata Kepala DPMPTSP Kabupaten Boyolali, Purnawan Raharjo di Boyolali, Jateng, Selasa.

Menurut Purnawan Raharjo, investasi terbesar berasal dari sektor industri dan usaha kecil menengah (UKM) yang terus tumbuh. Bahkan, Boyolali bagian utara mulai dilirik investor untuk pengembangan industri.

Data realisasi investasi tersebut diambil dari Lembaga Pengembangan dan Konsultasi Nasional (LPKN) dan Online Single Submission (OSS). Paling banyak dari sektor industri.

Menurut dia, investasi dari industri seperti ada perluasan, pembangunan gedung, peremajaan mesin dan lain sebagainya. Penyumbang lainnya, juga berasal dari industri menengah atau usaha mikro kecil (UMK) dengan modal usaha di bawah Rp5 miliar. Seperti UMK konveksi rumahan, makanan dan lainnya.

Dia menjelaskan pertumbuhan investasi sektor UMK Boyolali mulai naik tajam pada 2016 hingga tahun ini, masih terlihat. Setelah industri besar masuk Boyolali, mulai muncul industri-industri skala UMK. Hal itu, seperti minimarket, rumah makan, jasa boga, usaha mikro, dan orang berjualan.

Potensi pertumbuhan industri besar mulai merambah Boyolali bagian utara. Terlihat dari tumbuhnya industri di Kecamatan Sambi hingga Klego. Pertumbuhan perekonomian masyarakat menjadi ikut terdongkrak.

Dia mengatakan wilayah Boyolali utara diperkirakan menarik masuknya investasi dan ketersediaan peluang kerja bakal mengikutinya. Pabrik besar masih berpotensi berinvestasi di Boyolali.

Potensi-potensi tersebut menjadi sumber investasi bagi Boyolali tahun ini. Hal tersebut sesuai RPJMD, tahun ini, nilai investasi di Boyolali ditargetkan naik menjadi Rp1,830 triliun. Pihaknya optimistis target tersebut dapat terealisasi pada tahun ini.

Menurut dia, investasi Boyolali sempat melonjak tajam pada 2022. Karena, ada investasi proyek strategis negara (PSN) Jalan Tol Solo-Yogyakarta yang nilainya triliunan rupiah. Capaian investasi hampir menyentuh dua kali lipat dari target Rp1,7 triliun.

Baca juga: Pemprov : 97 perusahaan siap relokasi ke Jateng