Pemkab Kudus gelar gerakan pangan murah untuk stabilisasi harga
Jumat, 2 Februari 2024 15:07 WIB
Sejumlah warga berebut untuk mendapatkan kesempatan membeli beras yang dijual dengan harga murah saat kegiatan gerakan pangan murah di halaman kantor Dinas Pertanian dan Pangan Kudus, Jumat (2/2//2024). (ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)
Kudus (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menggelar gerakan pangan murah dengan menggandeng puluhan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk stabilisasi harga pangan dan pengendalian inflasi di daerah setempat.
"Program pangan murah ini merupakan salah upaya negara hadir untuk menstabilkan harga pangan," kata Penjabat Bupati Kudus Muhamad Hasan Chabibie ditemui seusai membuka gerakan pangan murah di halaman kantor Dinas Pertanian dan Pangan Kudus, Jumat.
Apalagi, kata dia, situasinya hari ini (2/2) memang kurang stabil, seperti harga beras juga cukup tinggi. Untuk menstabilkan harga jual di pasaran, organisasi perangkat daerah (OPD) terkait menggelar gerakan pangan murah sebagai ikhtiar menstabilkan harga.
Hasil pengecekan di masing-masing gerai jualan peserta gerakan pangan murah, ternyata harga jualnya bisa lebih murah dari pasaran, mulai dari komoditas minyak goreng, beras, maupun tepung.
"Tentunya masyarakat terbantu dengan komoditas yang dijual dengan harga murah untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka. Sekaligus ikhtiar untuk meminimalkan inflasi di Kudus," ujarnya.
Ia berharap acara seperti ini bisa diselenggarakan secara rutin setiap bulan sekali, sehingga masyarakat diharapkan punya estimasi waktu sehingga pada saat akan melakukan pembelajaran lebih terukur.
Selain itu, kata dia, kerja samanya dengan berbagai pihak perlu diperluas, terutama dengan Perum Bulog sehingga stok yang akan dijual dengan harga di bawah harga eceran tertinggi bisa mendapatkan dengan mudah.
"Sehingga pada saat nanti ada kegiatan semacam ini yang dilakukan secara rutin persediaannya jauh lebih banyak sehingga masyarakat yang hendak mendapatkan kebutuhan pokok ini juga lebih mudah dan murah," ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Didik Tri Prasetya menambahkan bahwa kegiatan gerakan pangan murah ini menggandeng 40 pelaku usaha, termasuk Perum Bulog dan Prima Food.
Sementara itu komoditas yang disediakan, beras murah yang tersedia dari Bulog ada 3 ton dan Gapoktan 2 ton. Kemudian ada telur 300 kilogram, minyak kita 360 liter, bawang merah 5 kilogram, bawang putih 50 kg, dan gula pasir 200 kg.
Masyarakat, kata dia, juga bisa berbelanja kebutuhan lain, seperti daging ayam maupun sapi serta kebutuhan lain karena menggandeng 40 pelaku UMKM di Kudus.
Komoditas utama, imbuh dia, memang cepat habis, salah satunya beras yang disediakan Bulog maupun Gapoktan juga habis dibeli masyarakat yang sejak pukul 06.00 WIB sudah hadir.
Tutik, salah satu warga mengaku senang ada gerakan pangan murah karena dirinya bisa berbelanja berbagai komoditas dengan harga murah, salah satunya beras dari Bulog hanya dijual Rp52.000 per 5 kg.
"Harga beras di pasaran antara Rp13.000 hingga Rp14.000/kg, sehingga kemasan 5 kg bisa mencapai Rp70.000," ujarnya.
Baca juga: Penjabat Bupati Temanggung salurkan cadangan pangan pemerintah
"Program pangan murah ini merupakan salah upaya negara hadir untuk menstabilkan harga pangan," kata Penjabat Bupati Kudus Muhamad Hasan Chabibie ditemui seusai membuka gerakan pangan murah di halaman kantor Dinas Pertanian dan Pangan Kudus, Jumat.
Apalagi, kata dia, situasinya hari ini (2/2) memang kurang stabil, seperti harga beras juga cukup tinggi. Untuk menstabilkan harga jual di pasaran, organisasi perangkat daerah (OPD) terkait menggelar gerakan pangan murah sebagai ikhtiar menstabilkan harga.
Hasil pengecekan di masing-masing gerai jualan peserta gerakan pangan murah, ternyata harga jualnya bisa lebih murah dari pasaran, mulai dari komoditas minyak goreng, beras, maupun tepung.
"Tentunya masyarakat terbantu dengan komoditas yang dijual dengan harga murah untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka. Sekaligus ikhtiar untuk meminimalkan inflasi di Kudus," ujarnya.
Ia berharap acara seperti ini bisa diselenggarakan secara rutin setiap bulan sekali, sehingga masyarakat diharapkan punya estimasi waktu sehingga pada saat akan melakukan pembelajaran lebih terukur.
Selain itu, kata dia, kerja samanya dengan berbagai pihak perlu diperluas, terutama dengan Perum Bulog sehingga stok yang akan dijual dengan harga di bawah harga eceran tertinggi bisa mendapatkan dengan mudah.
"Sehingga pada saat nanti ada kegiatan semacam ini yang dilakukan secara rutin persediaannya jauh lebih banyak sehingga masyarakat yang hendak mendapatkan kebutuhan pokok ini juga lebih mudah dan murah," ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Didik Tri Prasetya menambahkan bahwa kegiatan gerakan pangan murah ini menggandeng 40 pelaku usaha, termasuk Perum Bulog dan Prima Food.
Sementara itu komoditas yang disediakan, beras murah yang tersedia dari Bulog ada 3 ton dan Gapoktan 2 ton. Kemudian ada telur 300 kilogram, minyak kita 360 liter, bawang merah 5 kilogram, bawang putih 50 kg, dan gula pasir 200 kg.
Masyarakat, kata dia, juga bisa berbelanja kebutuhan lain, seperti daging ayam maupun sapi serta kebutuhan lain karena menggandeng 40 pelaku UMKM di Kudus.
Komoditas utama, imbuh dia, memang cepat habis, salah satunya beras yang disediakan Bulog maupun Gapoktan juga habis dibeli masyarakat yang sejak pukul 06.00 WIB sudah hadir.
Tutik, salah satu warga mengaku senang ada gerakan pangan murah karena dirinya bisa berbelanja berbagai komoditas dengan harga murah, salah satunya beras dari Bulog hanya dijual Rp52.000 per 5 kg.
"Harga beras di pasaran antara Rp13.000 hingga Rp14.000/kg, sehingga kemasan 5 kg bisa mencapai Rp70.000," ujarnya.
Baca juga: Penjabat Bupati Temanggung salurkan cadangan pangan pemerintah
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Cabai kering dan bawang merah pasta solusi inovatif tekan inflasi di Jateng
03 December 2024 17:21 WIB