Banjir Demak, 1.400 hektare tanaman padi terendam
Jumat, 9 Februari 2024 8:37 WIB
Tanaman padi di Desa Kalianyar, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, tergenang banjir. (ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)
Demak (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak, Jawa Tengah, mencatat luas areal tanaman padi petani yang tergenang banjir di sejumlah daerah mencapai 1.400-an hektare dengan usia tanaman bervariasi.
"Data sementara untuk luas areal tanaman padi yang tergenang sekitar 1.400-an hektare. Tentunya masih bisa bertambah karena daerah yang terdampak banjir juga semakin meluas," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak Agus Herawan di Demak, Jumat.
Ia mengungkapkan banjir yang terjadi di Kabupaten Demak karena adanya air kiriman dari daerah atas, sehingga ketika air kiriman masih berlangsung tentunya data lahan tanaman padi yang terdampak banjir masih memungkinkan bertambah.
Nantinya, kata dia, semua tanaman padi terdampak akan didata, kemudian dilaporkan termasuk yang puso untuk diupayakan mendapatkan bantuan untuk meringankan beban petani.
Kepala Desa Dempet (Kecamatan Dempet) Suwondo mengungkapkan lahan tanaman padi di desanya juga terdampak banjir.
Untuk luas areal lahan yang terdampak banjir, kata dia, berkisar 70-an hektare, dengan usia tanaman antara 45-60 hari.
Sementara ketinggian genangan banjir, imbuh dia, ada yang sampai ketinggian tanaman padi hingga tidak terlihat tanamannya.
"Tentunya tanaman yang tergenang hingga tidak terlihat, hanya bisa bertahan dalam jangka waktu lima hari. Selebihnya tentu bisa puso," ujarnya.
Demikian halnya, kata dia, untuk tanaman padi yang siap panen, ketika dijual tentu harga jualnya juga turun karena kualitasnya juga menurun karena kandungan airnya terlalu tinggi.
Berdasarkan data BPBD Demak, total wilayah terdampak banjir sebanyak 30 desa yang tersebar di tujuh kecamatan. Di antaranya, Kecamatan Wonosalam, Karangtengah, Gajah, Karanganyar, Dempet, Karangawen, dan Bonagung.
"Data sementara untuk luas areal tanaman padi yang tergenang sekitar 1.400-an hektare. Tentunya masih bisa bertambah karena daerah yang terdampak banjir juga semakin meluas," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak Agus Herawan di Demak, Jumat.
Ia mengungkapkan banjir yang terjadi di Kabupaten Demak karena adanya air kiriman dari daerah atas, sehingga ketika air kiriman masih berlangsung tentunya data lahan tanaman padi yang terdampak banjir masih memungkinkan bertambah.
Nantinya, kata dia, semua tanaman padi terdampak akan didata, kemudian dilaporkan termasuk yang puso untuk diupayakan mendapatkan bantuan untuk meringankan beban petani.
Kepala Desa Dempet (Kecamatan Dempet) Suwondo mengungkapkan lahan tanaman padi di desanya juga terdampak banjir.
Untuk luas areal lahan yang terdampak banjir, kata dia, berkisar 70-an hektare, dengan usia tanaman antara 45-60 hari.
Sementara ketinggian genangan banjir, imbuh dia, ada yang sampai ketinggian tanaman padi hingga tidak terlihat tanamannya.
"Tentunya tanaman yang tergenang hingga tidak terlihat, hanya bisa bertahan dalam jangka waktu lima hari. Selebihnya tentu bisa puso," ujarnya.
Demikian halnya, kata dia, untuk tanaman padi yang siap panen, ketika dijual tentu harga jualnya juga turun karena kualitasnya juga menurun karena kandungan airnya terlalu tinggi.
Berdasarkan data BPBD Demak, total wilayah terdampak banjir sebanyak 30 desa yang tersebar di tujuh kecamatan. Di antaranya, Kecamatan Wonosalam, Karangtengah, Gajah, Karanganyar, Dempet, Karangawen, dan Bonagung.
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Kementan RI : Varietas unggul baru tanam padi lahan payau hasilkan 7,1 ton/ha
14 November 2024 17:47 WIB
Business Matching PaDi UMKM 2024 di Semarang catatkan transaksi Rp65,9 miliar
26 September 2024 20:35 WIB