Sambut Ramadhan, Pemkab Kudus gelar Pasar Dandangan
Rabu, 28 Februari 2024 6:55 WIB
Gapura Pasar Dandangan yang digelar tahun sebelumnya di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. (ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)
Kudus, Jateng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menggelar pasar malam pada tradisi dandangan yang menampung ratusan pedagang dan menampilkan atraksi budaya untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan 1445 Hijriah.
"Jika sebelumnya sektor ekonominya yang menjadi prioritas maka tahun ini Pemkab Kudus akan berupaya menonjolkan sisi budayanya yang nantinya dikelola oleh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait," kata Kabid Pedagang Kaki Lima (PKL) Dinas Perdagangan Kudus Imam Prayitno di Kudus, Selasa.
Berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) terkait dengan warisan budaya tak benda (WBTB), maka tradisi dandangan merujuk kepada pelestarian budaya. Sehingga, sentra kegiatan nantinya dipusatkan di Alun-alun Kudus Kulon.
Meskipun demikian, kata dia, pemkab tetap memberikan kesempatan kepada pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kudus untuk mempromosikan produknya lewat tradisi dandangan yang biasanya banyak pengunjungnya.
Pelaku usaha yang bisa ditampung, diperkirakan ada 400-an pedagang dengan memprioritaskan pedagang lokal.
Lokasi berjualannya, di antaranya di Jalan Sunan Kudus hingga kawasan Alun-alun Kudus. Tetapi, khusus di depan Taman Menara Kudus yang berada di Jalan Sunan Kudus dikosongkan dari tenda pedagang karena ada kegiatan budaya.
Sementara kantong parkirnya bisa memanfaatkan Jalan Pangeran Puger dan Jalan Wahid Hasyim.
Sementara pelaksanaannya dijadwalkan berlangsung selama 10 hari sebelum memasuki bulan puasa Ramadhan, yakni mulai 1-10 Maret 2024.
Tradisi Dandangan Kudus biasanya diramaikan dengan kirab dandangan dengan menampilkan potensi budaya beberapa desa di Kudus dengan rute kirab di jalan-jalan protokol.
Setibanya di Alun-alun peserta kirab melakukan adegan untuk menceritakan perkembangan Islam secara sederhana. Kemudian ditutup dengan pemukulan bedug yang dilakukan oleh pejabat instansi terkait, sekaligus dimulainya awal bulan puasa Ramadhan.
"Jika sebelumnya sektor ekonominya yang menjadi prioritas maka tahun ini Pemkab Kudus akan berupaya menonjolkan sisi budayanya yang nantinya dikelola oleh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait," kata Kabid Pedagang Kaki Lima (PKL) Dinas Perdagangan Kudus Imam Prayitno di Kudus, Selasa.
Berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) terkait dengan warisan budaya tak benda (WBTB), maka tradisi dandangan merujuk kepada pelestarian budaya. Sehingga, sentra kegiatan nantinya dipusatkan di Alun-alun Kudus Kulon.
Meskipun demikian, kata dia, pemkab tetap memberikan kesempatan kepada pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kudus untuk mempromosikan produknya lewat tradisi dandangan yang biasanya banyak pengunjungnya.
Pelaku usaha yang bisa ditampung, diperkirakan ada 400-an pedagang dengan memprioritaskan pedagang lokal.
Lokasi berjualannya, di antaranya di Jalan Sunan Kudus hingga kawasan Alun-alun Kudus. Tetapi, khusus di depan Taman Menara Kudus yang berada di Jalan Sunan Kudus dikosongkan dari tenda pedagang karena ada kegiatan budaya.
Sementara kantong parkirnya bisa memanfaatkan Jalan Pangeran Puger dan Jalan Wahid Hasyim.
Sementara pelaksanaannya dijadwalkan berlangsung selama 10 hari sebelum memasuki bulan puasa Ramadhan, yakni mulai 1-10 Maret 2024.
Tradisi Dandangan Kudus biasanya diramaikan dengan kirab dandangan dengan menampilkan potensi budaya beberapa desa di Kudus dengan rute kirab di jalan-jalan protokol.
Setibanya di Alun-alun peserta kirab melakukan adegan untuk menceritakan perkembangan Islam secara sederhana. Kemudian ditutup dengan pemukulan bedug yang dilakukan oleh pejabat instansi terkait, sekaligus dimulainya awal bulan puasa Ramadhan.
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
Hashim Djojohadikusumo pikat pendanaan hijau EUR 1,2 miliar untuk sektor kelistrikan
14 November 2024 21:08 WIB