Museum Batik Pekalongan gandeng akademisi siap gelar pameran batik
Kamis, 29 Februari 2024 8:36 WIB
Para pengunjung Museum Batik Pekalongan sedang mengamati koleksi batik yang dipamerkan di Pekalongan, Rabu (28/2/2024). (ANTARA/HO-Humas Kota Pekalongan)
Pekalongan (ANTARA) - Museum Batik Pekalongan, Jawa Tengah, menggandeng akademisi dan komunitas perajin batik siap menggelar pameran batik pada tahun ini sebagai upaya meningkatkan kunjungan wisatawan dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2024 sebesar Rp150 juta.
Kepala Museum Batik Pekalongan Akhmad Asror di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa saat ini pihaknya mengupayakan tata pameran koleksi batik yang berbeda setiap tahunnya agar pengunjung tidak bosan berkunjung ke museum itu.
"Kami sajikan sesuatu yang berbeda dalam satu tahun agar pengunjung tidak hanya berkunjung sekali tetapi berulang kali ke museum," katanya.
Menurut dia, realisasi nilai Pendapatan Asli Daerah 2023 mampu mencapai Rp180 juta dari target yang ditetapkan sebesar Rp103 juta.
"Oleh karena itu, kami optimistis target PAD 2024 sebesar Rp150 juta akan terlampaui. Namun demikian, tentunya, kami perlu melakukan persiapan kegiatan pameran maupun lainnya agar pengunjung datang ke museum," katanya.
Dikatakan, beberapa upaya yang dilakukannya di antaranya rutin mengganti koleksi di ruang pamer setiap 3 bulan sekali.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga menggandeng akademisi dan komunitas perajin batik untuk menggelar pameran batik dan kegiatan lain yang melibatkan masyarakat.
"Meski museum ini non-profit oriented namun kami harus dapat memberikan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah. Kami berharap ke depan Museum Batik tidak berjalan sendiri sebagai agen pelestarian warisan budaya bangsa," katanya.
Kepala Museum Batik Pekalongan Akhmad Asror di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa saat ini pihaknya mengupayakan tata pameran koleksi batik yang berbeda setiap tahunnya agar pengunjung tidak bosan berkunjung ke museum itu.
"Kami sajikan sesuatu yang berbeda dalam satu tahun agar pengunjung tidak hanya berkunjung sekali tetapi berulang kali ke museum," katanya.
Menurut dia, realisasi nilai Pendapatan Asli Daerah 2023 mampu mencapai Rp180 juta dari target yang ditetapkan sebesar Rp103 juta.
"Oleh karena itu, kami optimistis target PAD 2024 sebesar Rp150 juta akan terlampaui. Namun demikian, tentunya, kami perlu melakukan persiapan kegiatan pameran maupun lainnya agar pengunjung datang ke museum," katanya.
Dikatakan, beberapa upaya yang dilakukannya di antaranya rutin mengganti koleksi di ruang pamer setiap 3 bulan sekali.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga menggandeng akademisi dan komunitas perajin batik untuk menggelar pameran batik dan kegiatan lain yang melibatkan masyarakat.
"Meski museum ini non-profit oriented namun kami harus dapat memberikan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah. Kami berharap ke depan Museum Batik tidak berjalan sendiri sebagai agen pelestarian warisan budaya bangsa," katanya.
Pewarta : Kutnadi
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
PLN Jateng DIY angkat Batik Ciprat Karya Barokah ikuti Indonesian CSR Award
12 October 2024 19:48 WIB