Antisipasi balon liar,Pemkot Pekalongan siagakan tim gabungan
Selasa, 16 April 2024 21:56 WIB
Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid. (ANTARA/Dokumen Pribadi)
Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota(Pemkot) Pekalongan, Jawa Tengah, menyiagakan tim gabungan terdiri atas Satuan Polisi Pamong Praja, TNI, dan Polri untuk melakukan operasi mencegah terjadinya penerbangan balon liar pada saat kegiatan tradisi Syawalan.
Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid di Pekalongan, Selasa, mengatakan bahwa operasi balon liar tersebut sebagai upaya mewujudkan daerah ini dari "zero" penerbangan balon liar yang bisa berpotensi membahayakan lalu lintas penerbangan udara maupun orang lain.
"Biasanya, balon liar itu akan diterbangkan ke udara oleh warga pada H+7 Lebaran atau tradisi Syawalan. Oleh karena itu, kami perlu melakukan pencegahan penerbangan balon liar itu dengan menyiagakan tim gabungan melakukan operasi," katanya.
Dikatakan, dampak buruk menerbangkan balon secara liar berpotensi mengganggu lalu lintas penerbangan dan kondisi sosial seperti tersangkut di jaringan listrik atau menara saluran udara tegangan ekstra tinggi dan memadamkan listrik.
"Oleh karena itu, menerbangkan balon liar perlu dicegah agar tidak membahayakan keselamatan manusia.
Seperti yang terjadi di salah satu daerah di Kabupaten Magelang ada balon udara liar disertai petasan meledak di pemukiman warga hingga lima rumah warga rusak," katanya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pekalongan Arif Karyadi mengatakan pihaknya telah melakukan siaran berkeliling untuk mengimbau masyarakat tidak menerbangkan balon disertai petasan ke udara secara liar.
"Kami mengimbau warga tidak menerbangkan balon liar dan yang disertai petasan karena itu bisa mengganggu penerbangan dan membahayakan rumah maupun fasilitas lain dapat terbakar," katanya.
Menurut dia, pihaknya telah memfasilitasi warga, khususnya pada pecinta balon dengan menyelenggarakan festival balon tambat yang akan diselenggarakan pada 17 April di Lapangan Mataram.
"Kami mempersilakan menerbangkan balon namun harus ditambatkan. Kami sudah memfasilitasi adanya festival balon dan finalnya akan dilakukan di Lapangan Mataram," katanya.
Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid di Pekalongan, Selasa, mengatakan bahwa operasi balon liar tersebut sebagai upaya mewujudkan daerah ini dari "zero" penerbangan balon liar yang bisa berpotensi membahayakan lalu lintas penerbangan udara maupun orang lain.
"Biasanya, balon liar itu akan diterbangkan ke udara oleh warga pada H+7 Lebaran atau tradisi Syawalan. Oleh karena itu, kami perlu melakukan pencegahan penerbangan balon liar itu dengan menyiagakan tim gabungan melakukan operasi," katanya.
Dikatakan, dampak buruk menerbangkan balon secara liar berpotensi mengganggu lalu lintas penerbangan dan kondisi sosial seperti tersangkut di jaringan listrik atau menara saluran udara tegangan ekstra tinggi dan memadamkan listrik.
"Oleh karena itu, menerbangkan balon liar perlu dicegah agar tidak membahayakan keselamatan manusia.
Seperti yang terjadi di salah satu daerah di Kabupaten Magelang ada balon udara liar disertai petasan meledak di pemukiman warga hingga lima rumah warga rusak," katanya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pekalongan Arif Karyadi mengatakan pihaknya telah melakukan siaran berkeliling untuk mengimbau masyarakat tidak menerbangkan balon disertai petasan ke udara secara liar.
"Kami mengimbau warga tidak menerbangkan balon liar dan yang disertai petasan karena itu bisa mengganggu penerbangan dan membahayakan rumah maupun fasilitas lain dapat terbakar," katanya.
Menurut dia, pihaknya telah memfasilitasi warga, khususnya pada pecinta balon dengan menyelenggarakan festival balon tambat yang akan diselenggarakan pada 17 April di Lapangan Mataram.
"Kami mempersilakan menerbangkan balon namun harus ditambatkan. Kami sudah memfasilitasi adanya festival balon dan finalnya akan dilakukan di Lapangan Mataram," katanya.
Pewarta : Kutnadi
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Hukum dan Kriminal
Lihat Juga
Kemenkumham Jateng dampingi pemeriksaan indikasi geografis Kopi Arabika Java Semarang
16 December 2024 7:30 WIB