Mentan: Modernisasi pertanian tingkatkan produksi pangan
Selasa, 23 April 2024 15:36 WIB
Menteri Pertanian Amran Sulaiman. (ANTARA/I.C. Senjaya)
Semarang (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan modernisasi pertanian akan meningkatkan produksi pangan dan kesejahteraan petani.
"Sistem mekanisasi untuk transformasi pertanian tradisional ke modern," kata Amran di Semarang, Selasa.
Menurut dia, transformasi pertanian dari tradisional ke modern menjadi salah satu solusi cepat untuk meningkatkan produksi pangan di tengah ancaman perubahan iklim dan cuaca.
Ia menjelaskan penggunaan alat-alat mekanis dalam pertanian akan menekan biaya hingga 50 persen.
Ia mencontohkan penanaman padi tradisional yang membutuhkan sekitar 20 orang per hektare.
"Dengan 'rice transplanter' hanya butuh waktu sekitar 3 jam per hektarenya," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, modernisasi pertanian akan menekan biaya, namun hasil produksi akan meningkat.
"Petani kalau untung akan berproduksi. Kalau rugi, mereka akan berhenti menanam," cakapnya.
Upaya cepat lain untuk meningkatkan produksi pangan, kata dia, yakni dengan menggunakan sistem pompanisasi serta optimalisasi lahan.
"Dulu yang hanya satu kali tanam menjadi tiga kali tanam di lahan bekas rawa," katanya.
Kementerian pertanian sendiri telah menyerahkan bantuan sekitar 10 ribu pompa air serta berbagai alat dan mesin pertanian untuk petani di Jawa Tengah dengan nilai mencapai Rp500 miliar hingga Rp600 miliar.*
Baca juga: Mentan serahkan bantuan 10 ribu pompa air untuk petani Jateng
"Sistem mekanisasi untuk transformasi pertanian tradisional ke modern," kata Amran di Semarang, Selasa.
Menurut dia, transformasi pertanian dari tradisional ke modern menjadi salah satu solusi cepat untuk meningkatkan produksi pangan di tengah ancaman perubahan iklim dan cuaca.
Ia menjelaskan penggunaan alat-alat mekanis dalam pertanian akan menekan biaya hingga 50 persen.
Ia mencontohkan penanaman padi tradisional yang membutuhkan sekitar 20 orang per hektare.
"Dengan 'rice transplanter' hanya butuh waktu sekitar 3 jam per hektarenya," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, modernisasi pertanian akan menekan biaya, namun hasil produksi akan meningkat.
"Petani kalau untung akan berproduksi. Kalau rugi, mereka akan berhenti menanam," cakapnya.
Upaya cepat lain untuk meningkatkan produksi pangan, kata dia, yakni dengan menggunakan sistem pompanisasi serta optimalisasi lahan.
"Dulu yang hanya satu kali tanam menjadi tiga kali tanam di lahan bekas rawa," katanya.
Kementerian pertanian sendiri telah menyerahkan bantuan sekitar 10 ribu pompa air serta berbagai alat dan mesin pertanian untuk petani di Jawa Tengah dengan nilai mencapai Rp500 miliar hingga Rp600 miliar.*
Baca juga: Mentan serahkan bantuan 10 ribu pompa air untuk petani Jateng
Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Danang Wicaksana Sulistya dorong pembangunan infrastruktur pertanian di Blora
09 December 2024 13:28 WIB
Kembangkan sektor industri dan pertanian, Forum Pusaka Jateng 2024 digelar
09 November 2024 22:33 WIB