Mahasiswa MHU FDK UIN Walisongo sigap layani jamaah calon haji 2024
Rabu, 5 Juni 2024 12:28 WIB
Mahasiswa Manajemen Haji dan Umrah Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang ikut serta melayani jamaah calon haji 2024 di Embarkasi Bandara Adi Soemarmo, Boyolali. Dok. UIN Walisongo
Semarang (ANTARA) - Mahasiswa Manajemen Haji dan Umrah Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang ikut serta melayani jamaah calon haji 2024.
Pelayanan yang dilakukan oleh mahasiswa ini merupakan bagian dari praktik pengalaman profesi seperti halnya magang pada Prodi Manajemen Haji & Umrah (MHU) bekerja sama dengan Kantor Kementerian Agama wilayah Jawa Tengah. Salah satunya dalam prosesi pemberangkatan jamaah calon haji Kloter 89 & 90 di Asrama Haji Donohudan yang dilaksanakan pada Selasa (4/6/2024).
Mahasiswa turut serta melayani jamaah calon haji dari Kabupaten Karanganyar Kloter 89 sebanyak 359 orang di pagi hari sementara pada Kloter 90 sebanyak 360 orang pada sore hari.
Abdul Jalil selaku pembimbing mahasiswa sekaligus anggota PPIH di Embarkasi Solo mengungkapkan “Mahasiswa selain belajar mulai dari prosesi kedatangan, one stop service (OSS), pengurusan dokumen, pemasangan gelang, hingga tempat pemondokan mahasiswa juga perlu belajar mengenai proses pembinaan jamaah selama berada di embarkasi, kemudian mahasiswa juga perlu belajar mengenai proses keberangkatan jamaah ke bandara Adi Soemarmo, hingga apa saja hal-hal yang harus dilakukan petugas ketika jamaah akan menuju ke bandar,” tutur Abdul Jalil.
Abdul Jalil menambahkan menekankan pentingnya manajemen pengelolaan Sumber daya manusia terhadap para anggota PPP.
Dr. Abdul Sattar, M.Ag., Wakil Dekan II FDK UIN Walisongo yang juga dosen Manajemen Haji & Umrah mengatakan, “Praktik Pengalaman Profesi (PPP) ini memiliki bobot 6 SKS yang mana 2 SKS-nya merupakan uji kompetensi dan 4 SKS- nya turun ke lapangan secara langsung, seperti yang telah dilakukan oleh mahasiswa MHU di Embarkasi Solo.
Untuk pembagiannya, 40 mahasiswa ditugaskan di bagian embarkasi atau pemberangkatan jamaah dan 40 orang sisanya ditugaskan di bagian debarkasi atau pemulangan jamaah.
Kegiatan ini dirancang agar mahasiswa memahami hiruk pikuk dalam melayani jamaah dan agar mampu menyelami kegiatan pelayanan terhadap jamaah haji saat masuk di embarkasi,” tutur Abdul Sattar.
Praktek pengalaman profesi (PPP) ini akan terus dilakukan kedepannya karena salah satu profil yang menjadi pembeda antara lulusan mahasiswa Manajemen Haji dan Umrah UIN Walisongo Semarang dengan yang lain adalah menjadi pembimbing haji maupun umrah berpengalaman, lewat hal tersebutlah yang akan melatih ketrampilan mereka.
Selama proses praktek pengalaman profesi (PPP) mahasiswa mendapatkan banyak pembelajaran utamanya pada proses pelayanan kedatangan jamaah calon haji Kloter 89 dan 90 dari Kabupaten Karanganyar. Mahasiswa juga banyak belajar mengenai proses pelayanan kepada para Jemaah mulai dari setiba nya Jemaah di Asrama Haji Donohudan Solo sampai diberangkatkan ke Bandara Adi Soemarmo, selama berada di embarkasi Asrama Haji Donohudan, para petugas melakukan serangkaian proses yang disebut OSS kepada jamaah yang meliputi dari pemeriksaan Kesehatan, pengecekan paspor, pengambilan uang biaya hidup sebesar 750 real, pemasangan gelang dan sampai pada tahap terakhir yakni proses pengambilan koper kemudian jemaah diarahkan ke tempat pemondokan oleh para petugas embarkasi. ***
Pelayanan yang dilakukan oleh mahasiswa ini merupakan bagian dari praktik pengalaman profesi seperti halnya magang pada Prodi Manajemen Haji & Umrah (MHU) bekerja sama dengan Kantor Kementerian Agama wilayah Jawa Tengah. Salah satunya dalam prosesi pemberangkatan jamaah calon haji Kloter 89 & 90 di Asrama Haji Donohudan yang dilaksanakan pada Selasa (4/6/2024).
Mahasiswa turut serta melayani jamaah calon haji dari Kabupaten Karanganyar Kloter 89 sebanyak 359 orang di pagi hari sementara pada Kloter 90 sebanyak 360 orang pada sore hari.
Abdul Jalil selaku pembimbing mahasiswa sekaligus anggota PPIH di Embarkasi Solo mengungkapkan “Mahasiswa selain belajar mulai dari prosesi kedatangan, one stop service (OSS), pengurusan dokumen, pemasangan gelang, hingga tempat pemondokan mahasiswa juga perlu belajar mengenai proses pembinaan jamaah selama berada di embarkasi, kemudian mahasiswa juga perlu belajar mengenai proses keberangkatan jamaah ke bandara Adi Soemarmo, hingga apa saja hal-hal yang harus dilakukan petugas ketika jamaah akan menuju ke bandar,” tutur Abdul Jalil.
Abdul Jalil menambahkan menekankan pentingnya manajemen pengelolaan Sumber daya manusia terhadap para anggota PPP.
Dr. Abdul Sattar, M.Ag., Wakil Dekan II FDK UIN Walisongo yang juga dosen Manajemen Haji & Umrah mengatakan, “Praktik Pengalaman Profesi (PPP) ini memiliki bobot 6 SKS yang mana 2 SKS-nya merupakan uji kompetensi dan 4 SKS- nya turun ke lapangan secara langsung, seperti yang telah dilakukan oleh mahasiswa MHU di Embarkasi Solo.
Untuk pembagiannya, 40 mahasiswa ditugaskan di bagian embarkasi atau pemberangkatan jamaah dan 40 orang sisanya ditugaskan di bagian debarkasi atau pemulangan jamaah.
Kegiatan ini dirancang agar mahasiswa memahami hiruk pikuk dalam melayani jamaah dan agar mampu menyelami kegiatan pelayanan terhadap jamaah haji saat masuk di embarkasi,” tutur Abdul Sattar.
Praktek pengalaman profesi (PPP) ini akan terus dilakukan kedepannya karena salah satu profil yang menjadi pembeda antara lulusan mahasiswa Manajemen Haji dan Umrah UIN Walisongo Semarang dengan yang lain adalah menjadi pembimbing haji maupun umrah berpengalaman, lewat hal tersebutlah yang akan melatih ketrampilan mereka.
Selama proses praktek pengalaman profesi (PPP) mahasiswa mendapatkan banyak pembelajaran utamanya pada proses pelayanan kedatangan jamaah calon haji Kloter 89 dan 90 dari Kabupaten Karanganyar. Mahasiswa juga banyak belajar mengenai proses pelayanan kepada para Jemaah mulai dari setiba nya Jemaah di Asrama Haji Donohudan Solo sampai diberangkatkan ke Bandara Adi Soemarmo, selama berada di embarkasi Asrama Haji Donohudan, para petugas melakukan serangkaian proses yang disebut OSS kepada jamaah yang meliputi dari pemeriksaan Kesehatan, pengecekan paspor, pengambilan uang biaya hidup sebesar 750 real, pemasangan gelang dan sampai pada tahap terakhir yakni proses pengambilan koper kemudian jemaah diarahkan ke tempat pemondokan oleh para petugas embarkasi. ***
Pewarta : Nur Istibsaroh/ksm
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Raih predikat "Unggul", UIN Walisongo bertekad wujudkan pendidikan bermutu
14 November 2024 14:15 WIB
Expo Kemandirian Pesantren 2024 berakhir, Ponpes Darunnajah Wonosobo raih juara terfavorit
31 October 2024 15:26 WIB
Terpopuler - Pendidikan
Lihat Juga
Raih predikat "Unggul", UIN Walisongo bertekad wujudkan pendidikan bermutu
14 November 2024 14:15 WIB