Jateng minta pengembang perumahan jaga standar kualitas bangunan
Rabu, 10 Juli 2024 15:43 WIB
Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana bersama Pangdam IV/Diponegoro Mayor Jenderal TNI Deddy Suryadi sedang mengecek kondisi bangunan rumah warga terdampak gempa di Batang, Rabu (10/7/2024) . (ANTARA/Kutnadi)
Batang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah minta para pengembang perumahan agar menjaga standar kualitas bangunan sebagai upaya memberikan jaminan keselamatan kep
pada penghuni rumah saat terjadi bencana.
"Kami menekankan para pengembang mengenai masalah standar bangunan. Standar bangunan ini harus menjadi jaminan," kata Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana saat berkunjung ke rumah korban gempa di Batang, Rabu.
Pernyataan Gubernur Jateng tersebut disampaikan seusai melihat kondisi bangunan rumah milik warga terdampak gempa yang terlihat rapuh atau kualitas konstruksi bangunan yang rendah.
Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa pengembang perumahan perlu memiliki sertifikasi dalam hal konstruksi pada bangunan.
"Seperti yang saya lihat, tadi (konstruksi bangunan rumah warga) yang di bawah standar sehingga saat terjadi goyangan mudah rusak dan mengakibatkan penghuni terluka," katanya.
Nana Sudjana mengapresiasi gotong royong masyarakat untuk membantu para korban yang sedang mengalami musibah.
Demikian, pula, kata dia, pengusaha yang peduli untuk membantu warga yang terdampak musibah gempa seperti Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) yang memberikan bantuan seperti semen untuk perbaikan rumah warga.
"Kami berharap juga pada pengusaha lain agar bisa memberikan bantuan kepada warga yang terdampak gempa bumi," katanya.
Baca juga: Pengembang siap dukung Semarang sebagai Kota Metropolitan
pada penghuni rumah saat terjadi bencana.
"Kami menekankan para pengembang mengenai masalah standar bangunan. Standar bangunan ini harus menjadi jaminan," kata Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana saat berkunjung ke rumah korban gempa di Batang, Rabu.
Pernyataan Gubernur Jateng tersebut disampaikan seusai melihat kondisi bangunan rumah milik warga terdampak gempa yang terlihat rapuh atau kualitas konstruksi bangunan yang rendah.
Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa pengembang perumahan perlu memiliki sertifikasi dalam hal konstruksi pada bangunan.
"Seperti yang saya lihat, tadi (konstruksi bangunan rumah warga) yang di bawah standar sehingga saat terjadi goyangan mudah rusak dan mengakibatkan penghuni terluka," katanya.
Nana Sudjana mengapresiasi gotong royong masyarakat untuk membantu para korban yang sedang mengalami musibah.
Demikian, pula, kata dia, pengusaha yang peduli untuk membantu warga yang terdampak musibah gempa seperti Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) yang memberikan bantuan seperti semen untuk perbaikan rumah warga.
"Kami berharap juga pada pengusaha lain agar bisa memberikan bantuan kepada warga yang terdampak gempa bumi," katanya.
Baca juga: Pengembang siap dukung Semarang sebagai Kota Metropolitan
Pewarta : Kutnadi
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
BPJS Ketenagakerjaan Jateng-DIY per Oktober 2024 salurkan klaim Rp5,4 triliun
14 November 2024 9:03 WIB
SMK Muhammadiyah 1 Prambanan dan PLN Icon Plus Jateng teken MoU Kelas Industri
14 November 2024 8:53 WIB