Sejumlah kader PDIP Surakarta pertanyakan penunjukan Bambang Gage
Sabtu, 31 Agustus 2024 6:34 WIB
M Taufiq (kiri), Purwono (tengah), dan Wawanto (kanan) mempertanyakan penunjukan Bambang Gage pada kontestasi Pilkada Surakarta 2024 di Solo, Jawa Tengah, Jumat (30/8/2024). ANTARA/Aris Wasita
Solo (ANTARA) - Sejumlah kader PDIP Surakarta mempertanyakan penunjukan Bambang 'Gage' Nugroho sebagai Bakal Calon Wakil Wali Kota Surakarta mendampingi Teguh Prakosa.
Salah satu kader yang juga sempat mengikuti penjaringan internal partai Purwono di Solo, Jawa Tengah, Jumat menyesalkan penunjukan tersebut mengingat Gage justru tidak mendaftar pada proses penjaringan internal partai.
"Bambang Nugroho (Bambang Gage) itu tidak mendaftar di DPC dan DPD. Padahal yang lain ikut fit and proper test, jadi ini tidak sesuai dengan aturan," katanya.
Ia mengatakan ada 20 nama yang mendaftar penjaringan internal di DPC PDIP Kota Surakarta dan Gage bukan merupakan salah satunya.
"Kami sepakat siapapun yang direkomendasikan dari 20 nama ini akan didukung oleh yang lain. Tapi ini kan tidak," katanya.
Selain Purwono, beberapa kader lain yang juga mengaku keberatan dengan penunjukan Bambang Gage, di antaranya Wawanto, M Taufiq, dan Kusumo Putro. Sama dengan Purwono, ketiga orang ini juga sempat mendaftar penjaringan internal partai.
Mereka menilai penunjukan Bambang tersebut melanggar norma dan etika partai. Oleh karena itu, diharapkan Ketua DPC PDIP Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo memberikan penjelasan terkait hal itu.
Wawanto mengatakan secara pribadi mereka tidak ada masalah dengan Bambang Gage. Namun demikian, dikatakannya, mekanisme partai tidak boleh dilanggar.
Ia juga menyesalkan pada saat belum ada pengumuman resmi soal rekomendasi, namun kabar penunjukan Teguh-Gage sudah menyebar ke mana-mana.
"Padahal yang lain sudah berdarah-darah dalam melakukan sosialisasi, tiba-tiba orang yang tidak ikut kontestasi malah dicalonkan," katanya.
Pada kesempatan yang sama, M Taufiq menilai penunjukan tersebut melanggar etika dan aturan berpolitik.
"Ini bahaya, kan ini namanya slonang-slonong. Jadi kami di sini tidak untuk boikot PDI Perjuangan, bukan untuk nggembosi PDI Perjuangan dari dalam. Ini karena kami cinta pada partai ini," katanya.
Salah satu kader yang juga sempat mengikuti penjaringan internal partai Purwono di Solo, Jawa Tengah, Jumat menyesalkan penunjukan tersebut mengingat Gage justru tidak mendaftar pada proses penjaringan internal partai.
"Bambang Nugroho (Bambang Gage) itu tidak mendaftar di DPC dan DPD. Padahal yang lain ikut fit and proper test, jadi ini tidak sesuai dengan aturan," katanya.
Ia mengatakan ada 20 nama yang mendaftar penjaringan internal di DPC PDIP Kota Surakarta dan Gage bukan merupakan salah satunya.
"Kami sepakat siapapun yang direkomendasikan dari 20 nama ini akan didukung oleh yang lain. Tapi ini kan tidak," katanya.
Selain Purwono, beberapa kader lain yang juga mengaku keberatan dengan penunjukan Bambang Gage, di antaranya Wawanto, M Taufiq, dan Kusumo Putro. Sama dengan Purwono, ketiga orang ini juga sempat mendaftar penjaringan internal partai.
Mereka menilai penunjukan Bambang tersebut melanggar norma dan etika partai. Oleh karena itu, diharapkan Ketua DPC PDIP Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo memberikan penjelasan terkait hal itu.
Wawanto mengatakan secara pribadi mereka tidak ada masalah dengan Bambang Gage. Namun demikian, dikatakannya, mekanisme partai tidak boleh dilanggar.
Ia juga menyesalkan pada saat belum ada pengumuman resmi soal rekomendasi, namun kabar penunjukan Teguh-Gage sudah menyebar ke mana-mana.
"Padahal yang lain sudah berdarah-darah dalam melakukan sosialisasi, tiba-tiba orang yang tidak ikut kontestasi malah dicalonkan," katanya.
Pada kesempatan yang sama, M Taufiq menilai penunjukan tersebut melanggar etika dan aturan berpolitik.
"Ini bahaya, kan ini namanya slonang-slonong. Jadi kami di sini tidak untuk boikot PDI Perjuangan, bukan untuk nggembosi PDI Perjuangan dari dalam. Ini karena kami cinta pada partai ini," katanya.
Pewarta : Aris Wasita
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024