Pj. Wali Kota Tegal: Pendidikan nonformal seni kreativitas amat penting
Kamis, 3 Oktober 2024 14:49 WIB
Penjabat (Pj) Wali Kota Tegal Dadang Somantri mengungkapkan bahwa pendidikan bagi anak tidak hanya sebatas pendidikan yang diajarkan di sekolah. (Dok. Pemkot Tegal)
Tegal (ANTARA) - Penjabat (Pj.) Wali Kota Tegal Dadang Somantri mengungkapkan bahwa pendidikan bagi anak tidak hanya sebatas pendidikan yang diajarkan di sekolah.
Hal tersebut disampaikan Dadang saat membuka kegiatan "Tegal Children's Festival (TCF) Volume 3 dan Launching Pop Up Book di Halaman Gedung Birao (SCS) Kota Tegal" pada Senin, (30/9/2024) malam.
"Keseimbangan antara pendidikan formal dan pendidikan non formal melalui seni kreatifitas juga tidak kalah pentingnya bagi kemajuan generasi muda menyongsong Indonesia Emas 2045. Tentunya, kegiatan ini menjadi momen berharga karena kita bisa melihat keaktifan anak-anak mengekspresikan keingintahuannya terkait cerita sejarah di tempat tersebut, bahkan memainkan role play. Untuk itu, Pemerintah Kota Tegal berkomitmen dengan mendukung penuh kegiatan Tegal Children’s Festival, sebagai salah satu wadah bagi anak-anak berekspresi, berimajinasi, dan mengenal seni budaya di Kota Tegal," ujar Dadang.
Menurutnya, anak-anak harus terus dibentuk dan dibangun, tidak hanya tanggung jawab ini diberikan atau diserahkan kepada sekolah.
"Seluruh orang tua harus berkolaborasi, harus bersinergi, untuk persiapan anak-anak ini.
pada kesempatan yang berbahagia ini, saya mengajak seluruh masyarakat Kota Tegal, seluruh orang tua untuk membimbing, mengarahkan, tidak memaksa, jangan memaksa. Kita membimbing saja, mendorong keinginan anak-anak yang sangat positif, jangan dipaksakan anak-anak harus ke sini atau kemana, tetapi biarkan dia berkembang dan dibuatkan pagar kiri kanannya supaya apa yang diinginkan apa yang dicita-citakan yang ada pada trek yang benar supaya tidak menyimpang," sambung Dadang.
Terakhir, Dadang memberikan apresiasi kepada Spasi Creative Space yang telah menginisiasi kegiatan ini. Karena menurutnya melalui Tegal History Track dapat menggugah semangat bagi anak-anak.
"Saya berterima kasih kepada kawan-kawan dari SCS yang sudah menginisiasi kegiatan ini bekerjasama dengan Kemendikbud-Ristek dan instansi terkait di Kota Tegal. Maka melalui Tegal History Track yang sudah diluncurkan dengan berbagai rute, ini bisa menggugah semangat," pungkasnya.
Diketahui Tegal Children's Festival Volume 3 adalah puncak dari serangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan sejak bulan Juli lalu. Diawali dengan Tegal History Track yang mengajak 30 anak terpilih se-Kota Tegal untuk berkeliling menjelajahi beberapa tempat bersejarah di Kota Tegal mulai dari Lanal Tegal, Gedung DPRD, Gedung SCS (Birao) Perpustakaan Daerah, dan Pantai Alam Indah. Kemudian anak-anak dipersilahkan untuk menuangkan kreatifitas mereka dalam lukisan cerita bergambar dari apa saja yang telah dilihat, dan dirangkum dalam bentuk pop up book.
Pada volume ketiga ini, TCF mengangkat tema "Taman Sastra", melalui sastra, tidak hanya mengajak anak-anak untuk membaca buku, tetapi juga menghadirkan pengalaman yang menyenangkan, imajinatif, dan interaktif melalui ragam jenis sastra dengan berwisastra.
Secara terpisah, Direktur TCF Riandini Tri Astuti berharap agar TCF dapat terus diadakan agar dapat menjangkau lebih banyak anak-anak di Kota Tegal.
"Harapannya kegiatan ini bisa terus menerus supaya tidak hanya menjangkau anak-anak rusun ataupun 30 anak yang sekarang saja, tetapi mudah-mudahan bisa menjangkau lebih banyak anak-anak lagi dengan kreatifitas yang lebih kaya lagi di Kota Tegal. Karena kita tuh percaya pendidikan kesenian, kreatifitas itu sangat penting, sama pentingnya dengan ajaran akademis yang ada di sekolah," kata Riandini.
Hal tersebut disampaikan Dadang saat membuka kegiatan "Tegal Children's Festival (TCF) Volume 3 dan Launching Pop Up Book di Halaman Gedung Birao (SCS) Kota Tegal" pada Senin, (30/9/2024) malam.
"Keseimbangan antara pendidikan formal dan pendidikan non formal melalui seni kreatifitas juga tidak kalah pentingnya bagi kemajuan generasi muda menyongsong Indonesia Emas 2045. Tentunya, kegiatan ini menjadi momen berharga karena kita bisa melihat keaktifan anak-anak mengekspresikan keingintahuannya terkait cerita sejarah di tempat tersebut, bahkan memainkan role play. Untuk itu, Pemerintah Kota Tegal berkomitmen dengan mendukung penuh kegiatan Tegal Children’s Festival, sebagai salah satu wadah bagi anak-anak berekspresi, berimajinasi, dan mengenal seni budaya di Kota Tegal," ujar Dadang.
Menurutnya, anak-anak harus terus dibentuk dan dibangun, tidak hanya tanggung jawab ini diberikan atau diserahkan kepada sekolah.
"Seluruh orang tua harus berkolaborasi, harus bersinergi, untuk persiapan anak-anak ini.
pada kesempatan yang berbahagia ini, saya mengajak seluruh masyarakat Kota Tegal, seluruh orang tua untuk membimbing, mengarahkan, tidak memaksa, jangan memaksa. Kita membimbing saja, mendorong keinginan anak-anak yang sangat positif, jangan dipaksakan anak-anak harus ke sini atau kemana, tetapi biarkan dia berkembang dan dibuatkan pagar kiri kanannya supaya apa yang diinginkan apa yang dicita-citakan yang ada pada trek yang benar supaya tidak menyimpang," sambung Dadang.
Terakhir, Dadang memberikan apresiasi kepada Spasi Creative Space yang telah menginisiasi kegiatan ini. Karena menurutnya melalui Tegal History Track dapat menggugah semangat bagi anak-anak.
"Saya berterima kasih kepada kawan-kawan dari SCS yang sudah menginisiasi kegiatan ini bekerjasama dengan Kemendikbud-Ristek dan instansi terkait di Kota Tegal. Maka melalui Tegal History Track yang sudah diluncurkan dengan berbagai rute, ini bisa menggugah semangat," pungkasnya.
Diketahui Tegal Children's Festival Volume 3 adalah puncak dari serangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan sejak bulan Juli lalu. Diawali dengan Tegal History Track yang mengajak 30 anak terpilih se-Kota Tegal untuk berkeliling menjelajahi beberapa tempat bersejarah di Kota Tegal mulai dari Lanal Tegal, Gedung DPRD, Gedung SCS (Birao) Perpustakaan Daerah, dan Pantai Alam Indah. Kemudian anak-anak dipersilahkan untuk menuangkan kreatifitas mereka dalam lukisan cerita bergambar dari apa saja yang telah dilihat, dan dirangkum dalam bentuk pop up book.
Pada volume ketiga ini, TCF mengangkat tema "Taman Sastra", melalui sastra, tidak hanya mengajak anak-anak untuk membaca buku, tetapi juga menghadirkan pengalaman yang menyenangkan, imajinatif, dan interaktif melalui ragam jenis sastra dengan berwisastra.
Secara terpisah, Direktur TCF Riandini Tri Astuti berharap agar TCF dapat terus diadakan agar dapat menjangkau lebih banyak anak-anak di Kota Tegal.
"Harapannya kegiatan ini bisa terus menerus supaya tidak hanya menjangkau anak-anak rusun ataupun 30 anak yang sekarang saja, tetapi mudah-mudahan bisa menjangkau lebih banyak anak-anak lagi dengan kreatifitas yang lebih kaya lagi di Kota Tegal. Karena kita tuh percaya pendidikan kesenian, kreatifitas itu sangat penting, sama pentingnya dengan ajaran akademis yang ada di sekolah," kata Riandini.
Pewarta : Nur Istibsaroh/ksm
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Pendidikan
Lihat Juga
Festival Teater Pelajar berikan ruang ekspresi dan penyaluran minat bakat siswa di bidang budaya
15 December 2024 20:24 WIB