DPPKP Banjarnegara pastikan stok pupuk subsidi cukup kebutuhan MT-I
Selasa, 15 Oktober 2024 15:51 WIB
Arsip foto - Petani menggunakan alat mesin pertanian modern untuk mengolah lahan sawah di Desa Gumelem Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (27/3/2018). ANTARA/Sumarwoto
Banjarnegara (ANTARA) - Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPPKP) Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, memastikan stok pupuk subsidi di wilayah itu mencukupi kebutuhan petani pada musim tanam pertama (MT-I) tahun 2024-2025.
"Insya Allah stok pupuk subsidi mencukupi kebutuhan petani pada MT-I karena masih banyak yang belum ditebus oleh petani," kata Kepala DPPKP Kabupaten Banjarnegara Firman Sapta Ady di Banjarnegara, Selasa.
Ia mengatakan, berdasarkan data, Banjarnegara pada tahun 2024 mendapat alokasi pupuk subsidi jenis urea sebanyak 17.069.411 kilogram dan NPK sebanyak 17.047.748 kilogram.
Akan tetapi hingga saat ini, kata dia, alokasi pupuk subsidi tersebut baru terserap sekitar 50-58 persen.
"Jadi, stok pupuk subsidi hingga Desember 2024 masih aman," katanya didampingi Kepala Bidang Tanaman Pangan Emi Susilowati dan Kepala Bidang Ketahanan Pangan Singgih Wijaksena.
Ia mengakui, saat ini sebagian petani di Banjarnegara sudah mulai olah lahan untuk persiapan MT-I, bahkan sudah ada yang mulai menanam padi meskipun luasan tanam baru mencapai kisaran 300 hektare.
Menurut dia, area persawahan yang telah ditanami padi itu memanfaatkan air dari irigasi perdesaan karena irigasi teknis masih menjalani pengeringan dalam rangka perawatan dan dijadwalkan akan dialiri air pada awal November.
Ia memperkirakan jika curah hujan telah meningkat dan aliran irigasi teknis sudah dibuka, luas tanaman padi pada bulan Oktober-November bisa mencapai kisaran 5.000 hektare.
"Tergantung pola hujan, tapi biasanya puncaknya pada bulan Desember. Sementara tutup tanam (akhir masa menanam, red.) pada MT-I akan berlangsung bulan Januari-Februari," jelasnya.
Ia menargetkan luas tanaman padi pada MT-I mencapai 11.000 hektare, sehingga bisa mendukung ketahanan pangan di Banjarnegara.
Terkait dengan Hari Pangan Sedunia yang diperingati setiap 16 Oktober, Firman mengatakan, sesuai dengan perintah dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), setiap kabupaten/kota diminta untuk menyelenggarakan Bazar Pangan Murah secara serentak pada hari Rabu (16/10).
Kendati demikian, dia mengakui Bapanas memberikan opsi lain terkait dengan waktu pelaksanaan Bazar Pangan Murah, sehingga pihaknya berencana menggelar kegiatan tersebut pada 22 Oktober 2024.
"Kami akan menggandeng sejumlah pihak seperti Bulog dan BUMN lainnya, kelompok wanita tani, asosiasi pertanian maupun peternakan, dan sebagainya untuk menyediakan produk pangan murah pada kegiatan tersebut," kata Firman.
Baca juga: DPPKP Banjarnegara: Kenaikan harga cabai karena kebutuhan industri
"Insya Allah stok pupuk subsidi mencukupi kebutuhan petani pada MT-I karena masih banyak yang belum ditebus oleh petani," kata Kepala DPPKP Kabupaten Banjarnegara Firman Sapta Ady di Banjarnegara, Selasa.
Ia mengatakan, berdasarkan data, Banjarnegara pada tahun 2024 mendapat alokasi pupuk subsidi jenis urea sebanyak 17.069.411 kilogram dan NPK sebanyak 17.047.748 kilogram.
Akan tetapi hingga saat ini, kata dia, alokasi pupuk subsidi tersebut baru terserap sekitar 50-58 persen.
"Jadi, stok pupuk subsidi hingga Desember 2024 masih aman," katanya didampingi Kepala Bidang Tanaman Pangan Emi Susilowati dan Kepala Bidang Ketahanan Pangan Singgih Wijaksena.
Ia mengakui, saat ini sebagian petani di Banjarnegara sudah mulai olah lahan untuk persiapan MT-I, bahkan sudah ada yang mulai menanam padi meskipun luasan tanam baru mencapai kisaran 300 hektare.
Menurut dia, area persawahan yang telah ditanami padi itu memanfaatkan air dari irigasi perdesaan karena irigasi teknis masih menjalani pengeringan dalam rangka perawatan dan dijadwalkan akan dialiri air pada awal November.
Ia memperkirakan jika curah hujan telah meningkat dan aliran irigasi teknis sudah dibuka, luas tanaman padi pada bulan Oktober-November bisa mencapai kisaran 5.000 hektare.
"Tergantung pola hujan, tapi biasanya puncaknya pada bulan Desember. Sementara tutup tanam (akhir masa menanam, red.) pada MT-I akan berlangsung bulan Januari-Februari," jelasnya.
Ia menargetkan luas tanaman padi pada MT-I mencapai 11.000 hektare, sehingga bisa mendukung ketahanan pangan di Banjarnegara.
Terkait dengan Hari Pangan Sedunia yang diperingati setiap 16 Oktober, Firman mengatakan, sesuai dengan perintah dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), setiap kabupaten/kota diminta untuk menyelenggarakan Bazar Pangan Murah secara serentak pada hari Rabu (16/10).
Kendati demikian, dia mengakui Bapanas memberikan opsi lain terkait dengan waktu pelaksanaan Bazar Pangan Murah, sehingga pihaknya berencana menggelar kegiatan tersebut pada 22 Oktober 2024.
"Kami akan menggandeng sejumlah pihak seperti Bulog dan BUMN lainnya, kelompok wanita tani, asosiasi pertanian maupun peternakan, dan sebagainya untuk menyediakan produk pangan murah pada kegiatan tersebut," kata Firman.
Baca juga: DPPKP Banjarnegara: Kenaikan harga cabai karena kebutuhan industri
Pewarta : Sumarwoto
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Cegah abrasi sungai di Jeruklegi, Kilang Pertamina Cilacap salurkan 1.000 mangrove
24 October 2024 6:34 WIB