Magelang (ANTARA) - Puluhan pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang mengikuti tes urine pada kegiatan sosialisasi program Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).

Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang Adi Waryanto di Magelang, Jumat, menyampaikan narkotika masih menjadi ancaman nyata yang dapat merusak masa depan bangsa, utamanya adalah generasi penerus termasuk di lingkungan Pemerintah Kabupaten Magelang.

Oleh karena itu, katanya perlu dilakukan langkah guna pencegahan penyalahgunaan narkotika sekaligus memberantas peredarannya.

Ia berharap dengan sosialisasi ini dapat membangun komitmen dan memperkuat pengetahuan, pemahaman, kesadaran dan peran aktif sebagai ASN dalam mendukung program nasional P4GN.

"Ini selaras dengan program Kabupaten Magelang yang ditetapkan tahun 2021 yaitu Perda Nomor 6 tentang P4GN dan prekursor Narkotika," katanya.

Adi menyampaikan bahwa Perda ini mengatur kebijakan Pemerintah Kabupaten Magelang dalam melakukan upaya edukasi dan pengawasan, penegakan hukum dan rehabilitasi.

"Kita semua memiliki kewajiban bahwa implementasi Perda ini dapat berjalan secara efektif," katanya.

Perda tersebut juga berfungsi untuk meningkatkan pemahaman tentang bahaya Narkotika di kalangan ASN dan membentuk lingkungan kerja yang bebas dari penyalahgunaan Narkotika serta mendukung kegiatan tersebut urine sebagai langkah deteksi dini untuk menjaga integritas ASN.

"Selain itu saya mengajak kepada bapak ibu yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Magelang untuk menjadi pelopor baik di lingkungan kerja dan tempat tinggal sehingga dapat menciptakan masyarakat yang semakin sehat dan bersih dari penyalahgunaan narkotika," katanya.

Kepala BNN Kabupaten Magelang Siswoyo Adi Wijaya mengatakan bahwa sosialisasi P4GN ini telah sering dilakukan oleh BNN, namun demikian angka kasus peredaran gelap narkotika tiap tahun semakin meningkat.

Ia mengatakan, berdasarkan data ungkap kasus yang dilakukan oleh Polresta Magelang tahun 2024, dari 21 kecamatan yang ada di Kabupaten Magelang ada 64 perkara yang telah berhasil diungkap.

"Yang paling tinggi ada di Kecamatan Mertoyudan dengan 15 perkara, kemudian Kecamatan Secang, Mungkid, Muntilan dan Salam," katanya.