Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang, Jawa Tengah, mengingatkan warga, khususnya mereka yang berada di wilayah rawan tanah longsor dan banjir, untuk meningkatkan kewaspadaan kemungkinan terjadinya bencana susulan.

Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Batang, Rabu, mengatakan berdasarkan prakiraan cuaca BMKG disebutkan daerah ini berpotensi hujan hingga tiga hari ke depan.

"Oleh karena itu kami berharap terutama warga yang tinggal di lereng atau tebing agar memantau kondisi tanah sekitar, dan segera melakukan evakuasi mandiri jika hujan berlangsung lebih dari dua jam," katanya.

Sejumlah wilayah rawan tanah longsor seperti Kecamatan Bawang, Tersono, Blado, Reban, Wonotunggal, dan Bandar sedang rawan banjir antara lain Kecamatan Batang, Kandeman, dan Warungasem.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat kasus banjir bandang yang terjadi di Desa Surjo, Kecamatan Bawang, menghanyutkan empat rumah, satu rumah roboh, serta menyebabkan dua warga harus dirawat di RSUD Limpung.

Demikian pula jembatan penghubung Desa Ngadirejo, Kecamatan Reban dengan Dukuh Pringombo juga amblas karena terbawa arus deras, serta instalasi PDAM di wilayah ini juga terbawa arus air.

Kemudian ada sekitar 3.500 warga terdampak banjir di Desa Klidang Lor dan Karangasem, Kecamatan Batang yang mengungsi.

Kepala Pelaksana BPBD Batang Puji Setyowati mengatakan banjir bandang yang terjadi pada Senin (20/1) malam juga menyebabkan 13 Kepala Keluarga (KK) dengan 50 jiwa di Desa Pacet mengungsi di balai desa dan mushala.

"Akses jalan Desa Wonosari-Kalirejo juga tertutup material longsor sehingga menyulitkan kendaraan maupun pejalan kaki melintas di wilayah itu," katanya.


Baca juga: Longsor di Kabupaten Pekalongan mengakibatkan 11 orang meninggal