Semarang (ANTARA) - Sebagai institusi pendidikan tinggi, Universitas Semarang (USM) memiliki tanggung jawab untuk  menyiapkan lulusan yang pintar sekaligus memiliki empati kepada sesama.

"USM tidak hanya mencetak lulusan yang unggul, menghasilkan iptek yang bermanfaat, dan secara intelektual juga pintar, tapi juga harus punya empati. Jadi bukan hanya pintar tapi juga peduli sesama," kata Rektor USM Dr. Supari, S.T.,M.T., saat mengisi "Talkshow Rektor Menyapa" di Studio Radio USM Jaya, Gedung N USM, Selasa (4/2/2025). 

Talkshow yang dipandu Penyiar Radio USM Jaya, Redo Tanimbar dan Elsa Safira, itu mengusung topik ''Peran USM dalam Solidaritas Kemanusiaan''. 

Supari mengatakan, dalam lingkup akademik, USM perlu menanamkan nilai-nilai solidaritas melalui kurikulum yang berbasis pada kegiatan pengabdian masyarakat dan penelitian yang berorientasi pada solusi-solusi atas masalah-masalah yang ada di masyarakat. 

Tak hanya itu, dalam lingkup sosial, USM turut aktif menggerakkan berbagai program kemanusiaan, seperti beasiswa bagi mahasiswa yang kurang mampu. Adapun kegiatan-kegiatan unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang menjadi wadah untuk mengembangkan minat dan bakat mahasiswa USM. 

Dia menyampaikan bahwa pihaknya juga mengadakan kegiatan yang aktif memberikan bantuan bagi korban bencana alam, hingga berkolaborasi dengan berbagai lembaga kemanusiaan untuk memberikan dampak baik yang lebih luas di masyarakat. 

''Kami percaya bahwa solidaritas itu bukan sekadar kepedulian tapi juga aksi nyata yang membawa perubahan positif di masyarakat. USM berkomitmen akan menjadi kampus yang tidak hanya mendidik mahasiswa dan calon lulusannya, tapi juga menginspirasi masyarakat dan menggerakkan semangat kemanusiaan di setiap napas serta langkah-langkah kampus,'' ujarnya. 

Menurutnya, USM telah melakukan berbagai langkah nyata yang konkret dalam mendukung solidaritas kemanusiaan baik melalui program akademik maupun kegiatan sosial. 

Dalam bidang akademik, pihaknya menjalankan program kuliah kerja nyata (KKN) yang memberikan solusi atas permasalahan yang ada dalam lingkungan masyarakat, mendorong Merdeka Belajar Kampus Merdeka, serta proyek-proyek kemanusiaan penelitian yang berorientasi pada solusi problem sosial. 

Sedangkan di bidang sosial, USM secara rutin mengadakan program donor darah, bakti sosial, serta program-program tanggap bencana. USM juga telah menyalurkan bantuan kepada korban bencana alam di berbagai daerah dalam bentuk logistik, sukarelawan, maupun dukungan sosial, serta finansial. 

Sebagai contoh, USM mengirimkan 18 sukarelawan melalui Korps UKM USM, dosen, pembina, PMI USM, dan UKM Fokmi USM untuk membantu masyarakat yang terjebak banjir di wilayah Demak dan Grobogan, beberapa waktu lalu. 

''Anggota tim sukarelawan USM diterjunkan di lokasi sejak 21 Januari, dan kami tarik pada 29 Januari malam. Jadi, mereka baru balik 30 Januari dengan catatan sudah membantu para pengungsi baik membantu dapur umum, distribusi bantuan, asesmen, maupun pendataan. Itu juga untuk menjaga para sukarelawan agar tetap sehat,'' ucapnya.

Dalam melakukan upaya solidaritas kemanusiaan, USM bekerja sama dengan berbagai lembaga baik pemerintah pusat, pemerintah daerah seperti di tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa, dusun, pihak swasta, sukarelawan lain, maupun organisasi nonprofit lainnya yang juga memiliki persamaan visi yaitu untuk kemanusiaan. 

Beberapa mitra USM yaitu Palang Merah Indonesia, Badan Nasional Penanggulangan Benacana, terkadang juga Badan Nasional Penanggulanan Terorisme, hingga NGO (non-government organisation) yang bergerak di bidang kemanusiaan.

''Kerja sama ini memungkinkan kami untuk memperluas jangkauan kegiatan kami, serta memastikan bahwa bantuan yang diberikan tepat sasaran. Sehingga dengan adanya sukarelawan dapat terkoordinasi dengan baik, jadi cukup lewat satu pintu, sehingga bisa terdata dengan baik,'' katanya. 

Supari mengungkapkan, pendidikan merupakan investasi masa depan. Sebelum masa depan datang, terdapat masalah-masalah di lingkungan sekitar salah satunya bencana alam. Menurutnya, problem kemanusiaan tidak perlu menunggu mahasiswa lulus. 

''Oleh karena itu, kami mengajak seluruh warga USM dan semuanya, anak-anak muda juga, supaya meningkatkan kepeduliannya kepada masyarakat di sekitar sehingga bermanfaat bagi orang lain. Karena setelah kita melakukan hal benar dengan sebaik-baiknya, ujung-ujungnya untuk memberikan manfaat seluas-luasnya untuk orang lain,'' tegasnya. ***