Kudus (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mencatat warga setempat yang berminat memanfaatkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) hingga pekan ini mencapai 1.946 orang.
"Dari jumlah pendaftar sebanyak itu per 28 Februari 2025. Tentu jumlahnya juga akan bertambah karena pendaftarannya juga disesuaikan tanggal lahir," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Andini Aridewi di Kudus, Sabtu.
Ia menjelaskan dari 1.946 pendaftar sejak dibuka tanggal 10 Februari 2025, yang hadir ke puskesmas hingga saat ini 1.167 orang atau 60 persen dari total jumlah pendaftar.
Sasaran pelaksanaan program itu di daerah setempat sekitar 1,15 juta warga, mulai bayi baru lahir hingga usia lanjut, sedangkan jumlah terbanyak merupakan usia produktif antara 15-39 tahun berjumlah 572.447 orang, usia 40-59 tahun sebanyak 244.602 orang, sedangkan selebihnya usia lanjut dan usia prasekolah, balita, dan bayu baru lahir.
Terkait dengan aplikasi Satu Sehat, kata dia, di Kabupaten Kudus memang belum banyak yang mengunduh sehingga ketika mendaftar ada yang langsung dimasukkan ke dalam website Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK) karena faktor belum memiliki gawai berbasis Android atau ada kendala saat mengunduh aplikasi.
"Kami tetap melakukan edukasi kepada masyarakat terkait program cek kesehatan gratis dengan mengerahkan jajaran, serta menggandeng berbagai pihak agar masyarakat luas mengetahui," ujarnya.
Program CKG tersebut dilayani di 19 puskesmas, sedangkan khusus untuk anak baru lahir di semua rumah sakit dan klinik persalinan.
Bagi warga yang mengetahui program itu, diminta mengunduh aplikasi Satu Sehat yang diluncurkan Kementerian Kesehatan, sehingga warga akan mendapatkan pemberitahuan sepekan sebelum tanggal lahir untuk melakukan CKG di puskesmas terdekat.
Melalui aplikasi tersebut, warga bisa melakukan pengisian secara mandiri untuk mengetahui kondisi kesehatannya sehingga bisa dilakukan penata laksana secara dini.
"Ketika ditemukan faktor penyebab penyakit bisa ditangani di tingkat puskesmas, namun ketika kondisinya parah bisa dirujuk ke rumah sakit," ujarnya.
Terkait dengan reagen, kata dia, sementara ini menggunakan stok yang dimiliki di masing-masing puskesmas serta pemenuhan dari APBD Kudus.
Baca juga: Dinkes Jateng: Pendaftar cek kesehatan gratis capai 49 ribu orang