Menurut korban pencurian, Siswoyo (42) warga Desa Cabean, Kecamatan Karangawen, Demak, di Kudus, aksi tersebut berawal ketika dirinya bersama keponakannya Rofiq (20) mengambil uang sebanyak Rp139 juta di BCA Kudus di Jalan Ahmad Yani.

Usai mengambil uang, lanjut dia, dirinya bersama keponakannya menuju tempat servis resmi mobil toyota yang ada di Jalan Kudus-Pati kilometer tiga, tepatnya di Desa Ngembal Kulon, Kecamatan Bae, Kudus dengan mengendarai mobil Toyota Kijang H 9009 AE.

Ketika sampai di pertigaan Pentol atau pertigaan Jalan Jenderal Sudirman, ban mobil sebelah kanan bagian belakang tiba-tiba bocor, sehingga harus ditambal.
Setelah melanjutkan perjalanan, katanya, ban mobil bagian belakang kembali terkena paku yang bentuknya tidak lazim.

"Akan tetapi, saya hanya menggantinya dengan ban serep karena jarak dengan lokasi bengkel hanya sekitar 100 meter," ujar pedagang beras tersebut.

Ia mengaku, selama menambal dan mengganti ban tersebut, tas yang berisi uang Rp139 juta selalu dibawa dan tidak ditinggalkan di dalam mobil.

Ketika sampai di tempat servis mobil sekitar pukuk 10.15 WIB, dia mengaku, lupa mengunci pintu mobil, sedangkan tas berisi uang tersebut juga lupa dibawa masuk ke tempat pendaftaran servis mobil.

Selang 30 menit kemudian, korban kembali ke mobil untuk mengambil uang guna dibawa pulang, namun uang yang tersimpan di dalam tas tersebut raib dibawa kabur pencuri.

Selain kehilangan uang, korban juga kehilangan rekening tabungan Lippo, BRI, Niaga, BCA, dan Danamon, serta dua lembar sertifikat tanah.

"Rencananya, uang tersebut akan dibelanjakan beras untuk dijual kembali ke Bandung dan Jakarta," ujarnya.

Paku yang menancap di ban mobilnya, katanya, berukuran sekitar 10 centimeter dengan ukuran yang tidak lazim karena berukuran lebih besar di banding dengan paku pada umumnya.

Aksi kawanan pencuri tersebut tergolong rapi, karena tidak diketahui oleh satpam yang bertugas di tempat servis mobil sekaligus tempat penjualan resmi mobil merek toyota tersebut.

Rofiq mengaku, berada di dekat mobil pamannya itu, dengan jarak sekitar lima meter.

"Hanya saja, saya tidak melihat ada orang yang masuk ke mobil untuk mengambil uang karena ada sebuah mobil yang parkir di samping mobil paman saya," ujarnya.

Berdasarkan hasil rekaman kamera CCTV (closed circuit television) yang di tempat servis mobil sekaligus "dealer" yang diputar ulang terlihat sebuah mobil dan motor yang masuk ke kompleks tempat servis usai korban memarkir mobilnya.

Selain itu, tampak dua orang pejalan kaki yang memasuki lokasi tempat servis mobil, kemudian disusul pengendara sepeda motor jenis suzuki satria terbaru.

Selang beberapa menit, pengendara motor tersebut keluar kompleks "dealer" Mobil Toyota dengan berbongcengan dengan seseorang yang diduga merupakan pejalan kaki yang masuk lebih dahulu ke lokasi kejadian tersebut.

Sementara itu, Waka Polres Kudus Kompol Arman Asmara mengungkapkan, masih menyelidiki kasus tersebut.

"Untuk menghindari kasus serupa, kami imbau masyarakat yang mengambil uang di bank dalam jumlah besar untuk meminta pengamanan aparat kepolisian setempat," ujarnya.

Imbauan tersebut, katanya, sudah disosialisasikan kepada masyarakat, lewat stiker yang terpasang di sejumlah tempat, termasuk bank serta lewat spanduk.