Semarang (ANTARA) - Program Studi Teknik Infrastruktur Sipil dan Perancangan Arsitektur Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro (SV Undip) bekerja sama dengan Universiti Malaysia Sarawak (Unimas) dan Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM) dalam International Collaboration Community Service.

Kegiatan tersebut menerapkan model kerja sama internasional berkelanjutan dalam pengembangan wisata perdesaan dan pemberdayaan masyarakat lokal.

Kerja sama akademik tersebut mengangkat tema Masterplanning Rural Tourism in Karang Tengah Village dan berlangsung pada 24-26 Februari 2025.

Program ini melibatkan seluruh dosen Program Studi Teknik Infrastruktur Sipil dan Perancangan Arsitektur berkolaborasi dengan sejumlah dosen asing, yaitu Dr. Atta Idrawani bin Zaini,  Mdm. Suhana (UNIMAS) dan Dr. Azmal bin Sabil (UTHM) dari Malaysia, serta melibatkan 20 mahasiswa internal dan 28 mahasiswa asing dari Unimas dan UTHM.

Dengan pendekatan berbasis kolaborasi internasional, kegiatan ini bertujuan untuk merancang perencanaan induk (masterplan) pariwisata perdesaan di Desa Karang Tengah  melalui integrasi teknologi dan konsep pembangunan berkelanjutan.

Selama tiga hari peserta mengikuti berbagai kegiatan, termasuk diskusi akademik, survei lapangan, dan lokakarya perencanaan yang melibatkan masyarakat setempat. Dengan adanya interaksi langsung bersama warga, mahasiswa dan akademisi dapat menggali potensi lokal serta merancang strategi pembangunan wisata yang sesuai dengan karakteristik desa dan nilai budaya yang ada.

Dr. Atta Idrawani bin Zaini, selaku perwakilan dosen dari Unimas, menyampaikan bahwa kegiatan ini memberikan manfaat besar, baik bagi mahasiswa maupun masyarakat setempat.

“Melalui program ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam perencanaan wisata pedesaan yang berkelanjutan, serta memperkuat jejaring akademik dan profesional antara Undip, Unimas, dan UTHM,” katanya.

Kegiatan ini juga mendukung program internasionalisasi Undip serta memperkuat sinergi akademik antar universitas di kawasan Asia Tenggara. Dengan adanya kolaborasi lintas negara, mahasiswa tidak hanya memperoleh wawasan akademik, tetapi juga pengalaman dalam penerapan ilmu secara langsung di lapangan.

Kegiatan International Collaboration Community Service: Masterplanning Rural Tourism in Karang Tengah Village diharapkan dapat menjadi model kerja sama internasional yang berkelanjutan dalam pengembangan wisata pedesaan dan pemberdayaan masyarakat lokal. ***