Dalam hitungan menit para perampok yang berjumlah enam orang tersebut berhasil menguras dan membawa kabur seluruh barang dagangan serta uang di dua toko emas tersebut, total kerugian akibat kejadian tersebut sebesar Rp1,5 miliar.

Menurut beberapa saksi mata, masing-masing perampok membawa senjata api. Para perampok tersebut menembakkan senjata berjenis pistol tersebut secara membabi buta ke udara dan ke tanah.

Dalam menjalankan aksinya, perampok terbagi dalam dua kelompok, masing-masing kelompok terdiri atas tiga orang. Kelompok pertama menyatroni toko emas Pangestu yang berada di kios utara pasar. Dua orang di antaranya masuk ke dalam dan mengancam pemilik Toko Pangestu, Muhaimin (42).

Di toko tersebut, perampok berhasil membawa kabur perhiasan emas berupa gelang, kalung, giwang, dan cincin seberat 1,5 kilogram dan uang Rp15 juta.

Setelah menguras habis perhiasan di toko emas Pangestu, kawanan perampok tersebut menyusul kelompok yang tengah menjarah toko emas Idama, milik Porman Pangaribuan (50) yang hanya berjarak seratus meter dari toko emas Pangestu.

Karyawan toko emas Idama, Alek mengatakan para perampok yang terdiri dari tiga orang tersebut mengancam enam karyawan yang saat itu sedang melakukan jual beli dengan konsumen.

Ia mengatakan, dua orang perampok masuk ke dalam toko dan mengancam para karyawan agar jangan bergerak dan tetap merunduk. Selanjutnya mereka membawa kabur perhiasan emas tiga kilogram dan uang Rp4 juta.

"Saya tidak sempat mengenali pelaku karena mereka menutupi wajahnya dengan kaca helm yang dipakainya," katanya.

Setelah menjalankan aksinya, kawanan perampok kabur bersama-sama dengan kendaraan bermotor ke arah Jalan Daendels yang hanya berjarak 200 meter arah selatan dari Pasar Tlogopragoto.

"Sambil kabur mereka juga masih terus mengancam, menembak dan menendang beberapa motor yang diparkir di depan pasar hingga roboh," kata seorang saksi, Maryadi (40).

Warga Kecamatan Grabag, Purworejo, Sugeng, melaporkan kepada petugas kepolisian bahwa dia menemukan sebuah plat nomor kendaraan R 8280 di perempatan Sumber Agung, Kecamatan Grabag. Diduga plat nomor tersebut merupakan salah satu nomor kendaraan perampok yang jatuh karena melaju kencang.

Kapolres Kebumen AKBP Heru Tri Sasono mengatakan, aksi perampokan dilakukan enam orang.

Ia mengatakan, aksi perampokan yang terjadi siang hari apalagi bertepatan dengan hari pasaran tersebut tergolong nekad.

Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara, katanya, petugas menemukan lima selongsong peluru dan dua proyektil.

Ia menuturkan, untuk mengetahui jenis senjata yang digunakan para perampok masih menunggu hasil uji laboratorium forensik. Diharapkan dalam dua hingga tiga hari ke depan sudah bisa diketahui.