"Setidaknya, puskesmas di daerah bisa ditingkatkan menjadi Puskesmas Plus, terutama untuk layanan rawat inapnya," ujarnya, di sela-sela kunjungannya ke Kudus, Jawa Tengah, dalam rangka Safari Ramadhan, Sabtu.

Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan primer tersebut, kata dia, bertujuan untuk mengurangi beban layanan yang bakal ditanggung rumah sakit ketika Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) diberlakukan.

Terkait dengan kesiapan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Kudus dalam menghadapi pemberlakuan BPJS, kata dia, sudah siap.

Dalam kunjungannya ke RSUD Kudus tersebut, salah satunya untuk mengecek kesiapan ruang kelas tiga di rumah sakit tersebut.

Dari 400 tempat tidur yang tersedia di rumah sakit tersebut, kata dia, sekitar 70 persennya untuk melayani pemegang kartu BPJS.

Setiap pemegang kartu layanan kesehatan yang dijamin pemerintah, kata dia, bisa dilayani di semua rumah sakit pemerintah di Tanah Air.

Pasalnya, kata dia, layanan kesehatan nantinya menggunakan sistem portal, sehingga setiap rumah sakit bisa mengakses data pemegang kartu jaminan kesehatan.

"Untuk mendukung kelancaran program tersebut, nantinya memang perlu dukungan teknologi informasi," ujarnya.

Ia memperkirakan, pelaksanaan program BPJS pada awal-awal tahun akan menghadapi sejumlah kritik dari sejumlah pihak, karena belum sempurna 100 persen.