Logo Header Antaranews Jateng

Baleg DPR Setuju DPD Dilibatkan Revisi UU MD3

Jumat, 28 November 2014 14:16 WIB
Image Print
ilustrasi Paripurna Revisi UU MD3 Anggota dewan mengikuti jalannya Sidang Paripurna DPR membahas revisi Undang-Undang MPR, DPR, DPD dan DPRD (UU MD3) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (26/11). Sidang paripurna DPR penetapan revisi UU MD3 m
"Pembahasan di tingkat I (DPD) akan dilibatkan karena kalau tidak dilibatkan akan salah (menyalahi undang-undang)," kata Sareh di Gedung Nusantara I DPR, Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan DPD akan dimintai masukan mengenai revisi Pasal 74 dan Pasal 98 UU MD3. Dia berharap ada masukan yang bagus dari DPD terkait revisi kedua pasal itu.

"Nanti kami umumkan Selasa (2/12) atau Rabu (3/12)," ujarnya.

Sareh meyakini proses revisi UU MD3 tidak lama dan selesai sesuai target yaitu tanggal 5 Desember 2014.

Menurut dia, pada Selasa (2/11) dilaksanakan sidang paripurna DPR RI ke-11 yang akan membahas revisi UU MD3.

Terkait permintaan agar revisi UU MD3 dimasukkan ke Prolegnas, menurut dia akan diputuskan pada Senin (1/12).

Dalam sidang paripurna DPR RI ke-10, beberapa fraksi seperti PKS, Golkar, Demokrat, dan PAN menolak revisi UU MD3 masuk Prolegnas 2014 dan menjadi usul inisiatif DPR.

Alasan yang dikemukakan masing-masing perwakilan fraksi beragam, antara lain revisi itu seharusnya masuk Prolegnas 2015 dan harus melibatkan DPD.

"Kita sepakat dikembalikan ke Badan Musyawarah sampai Badan Legislasi menyelesaikan," kata Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah dalam Sidang Paripurna ke-10 di Gedung Nusantara II, Jakarta, Rabu.

Fahri mengatakan keputusan mengenai revisi UU tentang MD3 ada dua kemungkinan, diterima atau ditolak. Menurut dia, apabila ditolak maka tidak bisa diajukan kembali dan proses pengajuannya menjadi rumit.

"Jadi, kami mengambil jalan tengah yaitu ditunda dan dijadwalkan dalam Bamus," kata Fahri.


Pewarta :
Editor: Totok Marwoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024