Logo Header Antaranews Jateng

Wali Kota Apresiasi Ekstrakurikuler Musik Tradisional

Senin, 14 Maret 2016 15:45 WIB
Image Print
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito (kiri) didampingi Wakil Wali Kota Windari Agustina (dua dari kiri) menyaksikan siswa SDN 4 Kedungsari memainkan musik angklung, Senin (14/3). (Anggit Pamungkas/Humas Pemkot Magelang).
"Melalui ekstrakurikuler musik tradisional, akan memunculkan ketertarikan siswa dan kebanggaan mereka untuk memainkan alat musik tersebut," katanya di Magelang, Senin.

Ia mengatakan hal tersebut saat mengunjungi SD Negeri 4 Kedungsari, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang, Jawa Tengah. Pengelola sekolah itu yang memberikan ekstrakurikuler musik tradisional, berupa angklung, kepada siswanya.

Ia menyebut banyak macam musik tradisional yang bisa menjadi materi bagi sekolah-sekolah di kota dengan tiga kecamatan dan 17 kelurahan itu menyelenggarakan ekstrakurikuler musik tradisional.

Kegemaran bermain musik tradisional, katanya, perlu ditanamkan kepada anak-anak agar mereka semakin familier.

"Banyak yang bisa kita kenalkan sejak dini kepada mereka agar lestari dan familier bagi anak-anak," katanya.

Sekolah Dasar Negeri 4 Kedungsari Kota Magelang mengajarkan melalui ekstrakurikuler musik angklung untuk para siswa kelas III dan VI.

Saat Wali Kota Sigit didampingi Wakil Wali Kota Windarti Agustina dan sejumlah pejabat pemkot lainnya berkunjung ke sekolah tersebut, para siswa memainkan sejumlah nomor musik angklung. Saat upacara bendera, anak-anak memainkan angklung untuk mengiringi lagu "Mengheningkan Cipta".

"Beberapa nomor lagu lainnya masih tahap latihan, seperti Hymne Guru, O Ina Ni Keke, dan lainnya," kata Kepala SDN 4 Kedungsari Wartiyem.

Pihaknya sejak 2013 mulai memperkenalkan angklung kepada para siswa, sedangkan sejak November 2015 jumlah peminat ekstrakurikuler angklung semakin banyak. Pihaknya mendatangkan pelatih khusus untuk kegiatan tersebut seminggu sekali.

Sekolah tersebut juga melatih siswa memanfaatkan berbagai barang bekas menjadi alat musik, seperti ember, botol air mineral, botol kaca, pipa paralon, dan ban bekas.

"Selain menghasilkan bunyi musik yang menarik, juga mengembangkan kreativitas anak," katanya.(hms)


Pewarta :
Editor: Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2024