Logo Header Antaranews Jateng

Rio Haryanto Bahagia Bisa Melihat Bendera Finis

Senin, 4 April 2016 06:50 WIB
Image Print
Pembalap Formula 1 dari Manor Racing, Rio Haryanto berada mobil MRT05 sebelum tes di Sirkuit Catalunya, Spanyol, Rabu (24/2). ANTARA FOTO/REUTERS/Sergio Pere
"Bahagia untuk melihat bendera finis hari ini. Rasanya senang memiliki pengalaman jarak tempuh lomba, yang merupakan pengalaman penting bagi saya dan tim karena memberikan kami lebih banyak data untuk dianalisis dan kemudian mengembangkan mobil lebih lanjut," kata Rio Haryanto seperti yang dismpaikan Media Relation Cep Goldia dalam surat elektroniknya yang diterima di Semarang, Jateng, Senin.

"Star berjalan lancar dan kami berada di antara mobil-mobil Sauber dan Renault tapi saya pikir kami menjalani strategi yang berbeda dibandingkan dengan rival-rival di sekitar kami. Kami juga harus menghadapi degradasi ban, yang benar-benar menghambat kemajuan kami. Shanghai adalah trek yang saya kenal baik jadi saya berharap untuk membuat langkah ke depan di sana," kata pebalap asal Solo, Jateng, tersebut.

Pada lomba balap mobil F1 di Sirkuit Internasional Sakhir, Bahrain, pebalap berusia 23 tahun tersebut menempati peringkat ke-17 dengan catatan waktu 1:36.685, sedangkan rekan satu timnya pebalap asal Jerman Pascal Wehrlein menempati posisi ke-13 dengan catatan waktu 1:35.448.

Pascal Wehrlein mengatakan, "ini adalah balapan yang menyenangkan untuk saya. Saya bahkan tidak bisa membandingkannya dengan yang di Melbourne karena rasanya seperti balapan yang berbeda. Mobilnya lebih baik, cara kami mengelola ban lebih baik semuanya perbaikan besar. Cukup kacau di permulaan lomba tetapi itulah yang umum terjadi di lini tengah jadi saya tidak akan mengeluh. Start saya baik dan saya berhasil menghindari kontak dengan mobil lain, sisa stint pertama kemudian menjadi benar-benar menyenangkan," kata Pascal.

"Senang rasanya untuk menjadi begitu kompetitif. Saya menempati posisi ke-7 pada satu titik dan saya sungguh menikmati saat-saat melewati tim Force India.

Harusnya akan menjadi lebih baik lagi jika menyalip Sauber kedua di akhir tapi saya sudah mulai kehilangan performa ban saat itu. Kami masih menjumpai beberapa degradasi ban, itulah sebabnya kami beralih ke strategi tiga stop, tapi hasilnya jauh lebih baik daripada balapan terakhir dan menjadi pertanda baik bagi kami.

Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota tim untuk hari ini. Saya memiliki mobil hebat dan menarik rasanya untuk melihat seberapa banyak lagi potensi yang kami miliki. Saya tidak sabar untuk Tiongkok sekarang," katanya.

Direktur Balap Manor Racing Dave Ryan mengatakan, "selamat kepada seluruh anggota tim atas pekerjaan yang sungguh mengesankan hari ini dalam balapan yang menunjukkan seberapa jauh kami melangkah dari Melbourne.

Kedua pembalap tampil tanpa cela, terus membuat kami berdebar-debar dari awal sampai akhir dan menunjukkan kematangan nyata untuk dua pendatang baru," katanya.

"Jelas, Pascal menjalani balapan impian untuk posisi kami sekarang dan melakukan pekerjaan yang luar biasa dalam menyalip kedua mobil Force India.

Namun, saya akan menahan kegembiraan kami karena dengan paket yang kami miliki, kami masih berada di anak tangga pertama sedangkan jalan menuju puncak masih jauh. Ada beberapa jalan untuk dilalui dan beberapa potensi sangat jelas belum kami jelajahi. Dengan demikian, puas rasanya melihat kerja keras mulai terbayar dan tim mulai tumbuh.

Sekarang kami menjadi sebuah unit yang lebih kuat secara operasional dan secara khusus saya ingin menghargai kontribusi dari tim pendukung kami di markas Banbury, yang telah bersama kami di setiap langkah akhir pekan. Saatnya ke Tiongkok di mana saya berharap kita akan melihat tanda-tanda lebih jauh dari kemajuan kami yang berkelanjutan," katanya.

Lomba balap mobil tertinggi di dunia ini akan dilanjutkan seri berikutnya di Shanghai, Tiongkok, 15-17 April 2016. Sirkuit di Tiongkok ini memiliki panjang lintasan 5.451 kilometer.

Pewarta :
Editor: Mugiyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024