Logo Header Antaranews Jateng

50 Musala Naqsabandiyah Gelar Tarwih malam ini

Jumat, 3 Juni 2016 14:13 WIB
Image Print
Jamaah Tarekat Naqsabandiyah melakukan shalat Tarawih di Surau (Masjid) Baru, di Kelurahan Cupak Tangah, Kecamatan Pauh, Padang, Sumbar. Jamaah Tarekat Naqsabandiyah memulai lebih awal salat Tarawih sebagai tanda masuknya 1 Ramadhan 1434 Hijriah, men
Padang, Antara Jateng - Sebanyak 50 masjid dan musala tarekat Naqsabandiyah di Kota Padang, Sumatera Barat akan mulai menggelar shalat Tarwih malam ini.

"Kami memastikan shalat Tarwih malam ini sebagai awal datangnya satu Ramadhan," kata Pimpinan Naqsabandiyah Sumbar Syafri Malin Mudo, di Padang, Jumat.

Dia menyebutkan masjid dan musala tersebut tersebar di kota Padang dan semuanya akan menggelar shalat Tarwih. Beberapa di antaranya Musala Baitul Makmur di Pasar Ambacang, di Binuang dan ada di Kuranji.

"Pusatnya di Baitul Makmur Pasar Baru, kemungkinan jamaah akan memenuhi malam ini," kata dia.

Dia menyebutkan shalat Tarwih ini akan diikuti oleh ratusan jamaah yang tersebar di kota Padang dan sebagian dari Pekanbaru, Solok, dan daerah lainnya yang sengaja datang setiap bulan Ramadhan.

Dia menambahkan dalam shalat Tarwih, tarekatnya menggunakan 23 rakaat dengan 12 salam yang dilanjutkan zikir dan berdoa lainnya.

"Dengan kepastian salat hari ini, besok kami akan menjalankan ibadah puasa pertama," kata dia.

Dia mengatakan ibadah puasa di Naqsabandiyah selama 30 hari dengan tambahan enam hari puasa syawal.

Menurut perhitungannya jika dijalankan sebanyak 36 kali puasa itu telah dikatakan puasa satu tahun.

Sementara perhitungan awal Ramadhan, dia mengaku berdasarkan perhitungan hisab dan malam.

"Kami menghitung malamnya bukan harinya, sehingga malam ini tepat satu Ramadhan," ujarnya.

Salah satu jamaah Naqsabandiyah Ujang Komar mengaku akan melaksanakan shalat Tarwih pertama di Musala Baitul Makmur, dan dia serta keluarganya akan memulai puasa keesokan harinya.

"Sungguh senang bertemu kembali dengan Ramadhan," ujarnya.

Sementara itu Kepala Kementerian Agama Kota Padang Japeri Jarap mengatakan pihaknya menghormati adanya perbedaan dalam penentuan awal Ramadhan tersebut.

"Naqsabandiyah memiliki perhitungan tersendiri dan kita harus menghormatinya," kata dia.

Pewarta :
Editor: Totok Marwoto
COPYRIGHT © ANTARA 2025