Umat Muslim Seluruh Dunia Rayakan Idul Fitri 1437 H
Kamis, 7 Juli 2016 13:12 WIB
Penentuan hari Idul Fitri dilakukan tak jauh berbeda dengan awal puasa Ramadan, atau masa yang mewajibkan seluruh umat muslim tak makan dan minum selama matahari terbit, yaitu dengan mengamati penampakan bulan (hilal), lapor Reuters.
Perayaan hari Idul Fitri dilakukan beragam, berbeda di tiap negara.
Hari itu dimulai dengan ibadah pagi, dilanjutkan acara santap bersama dan kunjungan ke sanak saudara.
Bagi para pengungsi perang di Suriah dan konflik Irak, Idul Fitri merupakan hari yang dirayakan jauh dari rumah.
Keluhan para pengungsi Suriah yang melarikan diri ke kamp tak resmi dekat Lembah Bekaa, Lebanon adalah rindu kampung halaman.
"Saat kami menyapa satu sama lain, harapannya semua pengungsi di sini dapat pulang ke Suriah. Saya pun berharap dapat kembali ke sana," ungkap Mohammed, 24 tahun yang melarikan diri dari Suriah sekitar tiga tahun lalu.
"Idul Fitri ini dirayakan satu tahun sekali, kami cukup senang untuk satu hari, tidak hari lainnya."
Presiden Bashar Al Assad mengunjungi Kota Homs, Suriah, untuk shalat Idul Fitri, menurut siaran televisi pemerintah.
Hari Idul Fitri juga turut dirayakan pada Rabu di negara Timur Tengah lainnya, begitu pun negara di Asia dan Afrika.
Ratusan orang berkumpul di Mogadishu dalam stadion terbuka untuk menjalankan ibadah bersama, sementara di Addis Ababa, para pria terlihat bernyanyi setelah menjalankan shalat.
Ribuan orang lainnya di Indonesia, negara berpopulasi umat muslim terbesar dunia, juga mengikuti shalat berjamaah di Masjid Agung Dian al-Mahri, Provinsi Jawa Barat.
Sementara itu, di Karachi, Pakistan, hari raya dilakukan dalam pengawasan ketat polisi dibantu tentara menjaga sejumlah lokasi pelaksanaan ibadah Idul Fitri.
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mendesak adanya perdamaian bagi seluruh pihak yang tengah berperang di negaranya.
Ia mengungkap pernyataan itu di Istana Presiden, Kabul.
Umat muslim di dataran tinggi Kashmir dan wilayah selatan negara bagian Kerala, India, ikut menyambut hari Idul Fitri, sehari jelang perayaan yang dilakukan secara nasional pada Kamis.
Para penganut agama islam itu memiliki tradisi berbelanja pakaian baru dan makanan di malam sebelum hari Idul Fitri.
Di Bangladesh, masyarakat terlihat mengunjungi pasar dan stasiun kereta untuk kembali ke rumah jelang Idul Fitri yang dirayakan pada Kamis.
Namun, warga masih tampak cemas mengingat insiden serangan kelompok garis keras dalam restauran mewah di Dhaka pada pekan lalu hingga menewaskan 20 orang.
"Pengunjung tak begitu banyak datang ke pasar, kami masih khawatir akan ada serangan lain di lokasi ini sehingga banyak orang tak berbelanja," kata pemilik toko, Akhtar Hossain.
Muslim di Eropa, khususnya Yunani, tampak berdoa dengan khidmat mengakhiri bulan Ramadan di salah satu parkiran bawah tanah (basement).
Banyak masjid didirikan di garasi atau gudang terlantar di ibukota Yunani.
Athena belum memiliki masjid resmi sejak kemerdekaannya dari kekuasaan Turki Ottoman pada 1832.
Namun pihak itu berjanji akan membangun satu masjid untuk 200 ribu umat muslim di negara tersebut.
Pewarta : Antaranews
Editor:
Mugiyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024