Logo Header Antaranews Jateng

Sekolah Harus Dampingi Siswa Dalam Pengenalan Ekstrakurikuler

Kamis, 21 Juli 2016 17:32 WIB
Image Print
Semarang, Antara Jateng - Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang meminta kalangan sekolah melakukan pendampingan saat masa pengenalan kegiatan ekstrakurikuler sekolah.

"Kegiatan ekstrakurikuler kan memang berbeda dengan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS)," kata Ketua Komisi D DPRD Kota Semarang Laser Narindro di Semarang.

Menurut politikus Partai Demokrat itu, kegiatan ekstrakurikuler ditujukan untuk menempa mental siswa dan melatih aspek-aspek lain yang tidak didapatkan selama pembelajaran formal di sekolah.

Namun, kata dia, pada masa pengenalan kegiatan ekstrakurikuler memang berpotensi terjadi semacam tindak perpeloncoan sehingga sekolah harus proaktif melakukan pendampingan dan pengawasan.

"Maksud kegiatan ekstrakurikuler kan untuk melatih aspek-aspek lain, misalnya keterampilan, karakter, kepemimpinan, dan sebagainya. Namun, bukan berarti itu dilakukan dengan perpeloncoan," katanya.

Apalagi, kata dia, sampai ada kontak fisik yang berlebihan yang dilakukan siswa senior sehingga sampai menciderai siswa yunior, sebab yang terpenting adalah latihan dasar kepemimpinan (LDK).

"Kami minta kegiatan ekstrakurikuler, terutama masa pengenalannya dilakukan secara bersama. Apalagi, sekarang ini sudah ada peraturan daerah yang mengatur mengenai perlindungan anak," katanya.

Selain itu, kata dia, pemantauan terhadap kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang berlangsung di luar sekolah untuk memastikan tidak sampai terjadi tindak perpeloncoan terhadap siswa yunior.

"Sejauh ini, kami belum menerima laporan adanya perpeloncoan saat MPLS di sekolah. Namun, kalau untuk kegiatan LDK biasanya berlangsung di luar sekolah jadi susah pemantauannya," katanya.

Meski demikian, Laser mengatakan jika ada yang menemukan terjadi perpeloncoan, apalagi sampai mengakibatkan cidera untuk melaporkan kepada Komisi D DPRD Kota Semarang dan akan segera ditindaklanjuti.

Pewarta :
Editor: Nur Istibsaroh
COPYRIGHT © ANTARA 2024