Presiden Ingin Karnaval Danau Toba jadi Agenda Tahunan
Minggu, 21 Agustus 2016 21:11 WIB
"Dari parade yang ditampilkan terlihat perbedaan yang menggambarkan kesatuan dan persatuan. Saya senang sekali," katanya pada acara Karnaval Kemerdekan Pesona Danau Toba di Balige, Minggu sore.
Menurut Presiden, kalau saja kebudayaan itu dipertahankan, kemudian perbedaan tetapi tetap bersatu itu dipelihara, maka terlihatlah karakter bangsa, identitas bangsa.
Karnaval dimulai dengan pemukulan gondang yang bersama-sama dihitung oleh masyarakat dengan menggunakan bahasa daerah.
Saat itu, Presiden dan Gubernur Sumut mengenakan Ulos Ragidup Sirara yang biasa diperuntukkan bagi kaum bapak atau orang yang terhormat atau para raja.
Sedangkan ibu negara Iriana Joko Widodo beserta Ny Evi Diana Erry Nuradi mengenakan ulos Tum-Tumon, untuk kaum ibu yang disebut-sebut sudah mulai langka.
Sebelum melepas karnaval , Presiden dan rombongan disuguhin pertunjukan tari lima puak dari lima sub etnik batak.
Karnaval menampilkan ulos sepanjang 500 meter yang sebelumnya memperoleh MURI.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan Karnaval Kemerdekaan Pesina Danau Toba merupakan wujud komitmen Presiden untuk memperluas rangkaian perayaan kemerdekaan.
"Karnaval bertujuan agar atmosfer 17 Agustus juga terasa di luar Pulau Jawa," katanya.
Adanya penerbangan langsung dari dan menuju Bandara Kualanamu, Sumut serta adanya rute ke Silangit, diharapkan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan .
Kementerian Pariwisata sendiri menargetkan dapat mendatangkan satu juta orang wisatawan ke Danau Toba pada tahun 2019.
Sementara Gubernur Sumut H T Erry Nuradi, mengatakan Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba menjadi tonggak kemajuan dan kejayaan pariwisata Danau Toba.
"Melalui momentum itu, Danau Toba kembali dikenal masyarakat luas," kata Erry.
Gubernur mengaku sangat berterimakasih atas kepedulian Presiden Joko Widodo terhadap pengembangan pariwisata Danau Toba.
"Semuanya itu sangat berarti bagi masyarakat di sekitar Danau Toba dan masyarakat Sumut pada umumnya," ujar Erry.
Pewarta : Antaranews
Editor:
Totok Marwoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024