Tim Pemenangan Anies-Sandi yakin Elektabilitas Ahok Turun
Kamis, 6 Oktober 2016 16:06 WIB
Mardani Ali Sera mengatakan itu untuk mengomentari hasil survei lembaga penelitian Populi Center yang menyebut elektabilitas pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat masih tertinggi dibandingkan dua pasangan kandidat lainnya, yakni sebesar 45,5 persen.
"Petahana akan makin turun," kata Mardani di Jakarta, Kamis. "Petahana memiliki image kuat karena mengajukan diri sebelum ada penamaan kandidat, jadi banyak cheerleader-nya."
"Saat ini calon sudah ada tiga, ada rasionalisasi dan terjadi penurunan (elektabiltas) di petahana. Dulu cuma petahana yang jadi pilihan, sekarang ada tiga," lanjut dia.
Mardani juga mengatakan Ahok punya elektabilitas lebih tinggi karena memiliki "masa kampanye" melalui program-program yang disampaikan saat menjabat. "Sudah dua tahun petahana kampanye lewat kinerjanya."
Untuk itu pihak Anies-Sandi ingin merebut suara pemilih mengambang (swing voters) yang diperkirakan sebesar 25 persen.
Mardani yang juga politisi Partai Keadilan Sejahtera mengatakan dengan akan ada kelompok masyarakat yang mengoreksi kinerja petahana, terutama dalam penyerapan anggaran dan ide-ide yang belum sempat dikerjakan.
"Sekarang kelihatan, petahana cuma menggunakan 40 persen anggaran yang terserap, petahana punya banyak ide tapi belum banyak dilakukan," lanjut dia.
Lebih lanjut, ia mengatakan untuk bisa mengalahkan petahana, tim pemenangan Anies-Sandi harus fokus mengalahkan Agus-Sylvi agar bisa maju ke putaran kedua.
"Ini bukan pertarungan dua kuda, ini tiga kuda. Mohon maaf, berdasarkan hasil survei hari ini kami bisa mengalahkan Agus karena itu kenyataannya. Jadi mengalahkan Agus agar bisa head-to-head dengan Ahok," pungkas Mardani.
Populi Center mengumumkan hasil survei elektabilitas tiga pasangan calon dengan hasil sebanyak 45,5 persen masyarakat memilih pasangan Basuki-Djarot, 23,5 persen memilih Anies-Sandiaga dan 15,8 persen memilih Agus-Sylvi.
Pewarta : Antaranews
Editor:
Totok Marwoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024