Logo Header Antaranews Jateng

Didemo Warga, PT RUM Segera Tangani Limbah Pabrik

Kamis, 26 Oktober 2017 17:22 WIB
Image Print
Ratusan warga dari tiga desa melakukan aksi di pabrik PT Rayon Utama Makmur (RUM) di Tawang Krajan Kecamatan Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo, Kamis (26/10/2017). (Foto: ANTARAJATENG.COM/Bambang Dwi Marwoto)
Sukoharjo, ANTARA JATENG - PT Rayon Utama Makmur di Tawang Krajan Desa Gupit Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo menyatakan akan segera menangani dan bertanggung jawab atas dampak limbah pabrik bau menyengat yang mengganggu warga sekitarnya.

"PT RUM bertanggung jawab dan segera menangani bau menyengat dampak buangan limbah pabrik yang mengganggu warga sekitar," kata Presiden Direktur PT RUM Pramono, usai melakukan dialog dengan warga setempat di Sukoharjo, Kamis.

PT RUM yang memproduksi serat rayon pada Kamis ini, menyetop operasinya untuk membersihkan mesin-mesin dan pabrik akan kembali beroperasi pada Jumat (27/10).

Promono mengatakan pihaknya bertanggung jawab atas kesehatan seluruh warga di lingkungan pabrik. Apabila terjadi limbah yang berbau dan ada suara kebisingan dapat segera diinformasikan terlebih dahulu kepada seluruh masyarakat.

Hal tersebut, kata Promono, dengan tujuan jika warga perlu penanganan kesehatan dapat segera dilakukan misalnya dibawa ke dokter atau puskesmas terdekat. PT RUM akan bertanggung jawab seluruhnya atas gangguan buangan limbah kepada masyarakat sekitar.

"Saya segera turun akan melihat langsung ke lokasi desa yang terganggu akibat limbah apa lagi jika ada anak kecil," katanya.

Menurut dia polusi pabrik yang mengganggu warga bukan dari air limbah pabrik yang dibuang, karena airnya masih memenuhi persyaratan dari Badan Lingkungan Hidup. Namun, pihaknya segera menangani bau dari gas buang menyengat.

Ia mengatakan tim unit limbah PT RUM sedang melakukan proses penanganan agar jangan sampai limbah dibuang berbau dan tetap berdarsakan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal). Semua dipantau oleh Badan Lingkungan Hidup, dan limbah gas buang harus sempurna hingga memenuhi kadar yang diizinkan.

PT RUM merupakan pabrik yang memproduksi serat rayon yang rencana akan melayani semua pabrik tekstil di Indonesia. RUM ini sebagai hulunya dan tekstik hilirnya.

"Kemampuan produksi kami rata-rata 250 ton per hari, sedangkan produksi per tahun sekitar 80 ribu ton hingga 90 ribu ton," katanya.

Ratusan orang warga dari tiga desa melakukan aksi di depan pabrik PT RUM di Tawang Krajan Desa Gupit Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo, Kamis, mereka menuntut penyelesaian dampak limbah pabrik terhadap masyarakat setempat.

Menurut Brian Antoni Rangga selaku koordinator aksi jumlah warga yang melakukan aksi di pabrik sekitar 300 orang. Mereka dari Desa Gupit, Celep, dan Plesan Kecamatan Nguter merasakan sama soal dampak limbah yang dibuang bau menyengat dan mengganggu masyarakat sekitar.

Warga menuntut agar air limbah buangan pabrik tidak berbau dan bersih, perusahaan bertanggung jawab atas kesehatan warga yang sakit dampak bau limbah. Warga banyak yang mengalami mual-mual dan pusing dampak bau limbah menyengat.


Pewarta :
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2025