Keraton Surakarta menggelar Wilujengan Nagari Mahesa Lawung
Kamis, 25 Januari 2018 18:41 WIB
"Upacara ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur yang dilakukan oleh Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat kepada Tuhan," kata Wakil Pengageng Sasana Wilapa K.P.H. Winarno Kusumo di Solo, Kamis.
Upacara tersebut merupakan tradisi peninggalan sejak masa PB II. Upacara dilakukan sebagai rasa syukur atas pemindahan keraton dari Keraton Kartasura ke Keraton Kasunanan Surakarta.
"Atas rasa syukur itu PB II mengadakan Wilujengan Nagari Mahesa Lawung, yaitu para abdi dalem melakukan ritual memutari Alun-Alun Utara untuk selanjutnya menuju ke Alas Krendowahana," katanya.
Meski terlihat lancar, K.P.H. Winarno Kusumo mengakui kegiatan kali ini dilakukan tanpa restu dari Paku Buwono XIII (PB XIII) Sinuhun Hangabehi.
"Sebelumnya kami masih menunggu dawuh dari Raja untuk pelaksanaan Wilujengan. Akan tetapi, sampai waktu pelaksanaan, ternyata Raja tidak memberikan dawuh," kata K.P.H. Winarno Kusumo.
Bahkan, kata K.P.H. Winarno Kusumo, seharusnya upacara adat tersebut dilakukan seminggu lalu. Akan tetapi, karena menunggu perintah yang tidak kunjung keluar, akhirnya upacara baru dilakukan pada hari ini.
"Dalam hal ini, Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Kasunanan berinisiatif tetap menggelar Wilujengan Nagari Mahesa Lawung. Kami berupaya menjaga tradisi, yaitu wilujengan harus dilaksanakan setiap tahunnya," katanya.
Menurut K.P.H. Winarno Kusumo, LDA adalah lembaga yang diakui oleh pemerintah dan mempunyai kewajiban untuk menyelenggarakan sembilan event wajib keraton, di antaranya pada tanggal 17 Sura, yaitu berdirinya keraton, Garebek Mulud, Mahesa Lawung, Malem 21, dan Zakat Fitrah.
"Selain itu, kami aktif menyelenggarakan event Garebek Syawal, Garebek Besar, dan ada juga event lain. Akan tetapi, tidak masuk di sembilan event wajib, yaitu 1 September Hari Maklumat PB XII," katanya.
Pewarta : Aries Wasita Widi Astuti
Editor:
Kliwon
COPYRIGHT © ANTARA 2024