Logo Header Antaranews Jateng

Perjalanan KA lintas selatan terganggu longsoran

Kamis, 8 Maret 2018 19:33 WIB
Image Print
Purwokerto - Genangan air akibat longsoran dari tebing yang menyumbat drainase di di KM 423+1/2, petak jalan antara Stasiun Tambak dan Stasiun Ijo, Jawa Tengah, Kamis (8/3/2018) sore. (Foto: Dok. PT KAI Daop 5 Purwokerto)
Purwokerto (Antaranews Jateng) - Perjalanan kereta api lintas selatan Jawa terganggu longsoran dari tebing yang menyumbat drainase dan mengakibatkan jalur rel tergenang air, kata Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto Ixfan Hendriwintoko.

"Berdasarkan laporan yang kami terima dari PPKA (Pengendali Perjalanan Kereta Api) Stasiun Ijo, longsoran dari tebing di KM 423+1/2, petak jalan antara Stasiun Tambak dan Stasiun Ijo terjadi pada pukul 16.30 WIB saat terjadi hujan lebat," katanya di Purwokerto, Jawa Tengah, Kamis petang.

Dia mengatakan tinggi genangan yang terjadi akibat sumbatan di drainase itu hampir mendekati kop rel dengan panjang sekitar 10 meter sehingga untuk sementara hanya dapat dilalui kereta api dengan kecepatan lima kilometer per jam.

Kendati demikian, dia mengakui jika kejadian tersebut sempat mengakibatkan dua kereta api berhenti luar biasa selama tiga hingga lima menit.

"Dua kereta api itu terdiri atas KA 179 Pasundan relasi Surabayagubeng-Kiaracondong berhenti luar biasa di Stasiun Ijo dan KA 174 Gaya Baru Malam Selatan relasi Pasarsenen-Surabayagubeng berhenti luar biasa di Stasiun Kroya," katanya.

Setelah mendapat kepastian jika jalur aman dilewati, kata dia, kedua kereta api tersebut melanjutkan perjalanan meskipun dengan kecepatan lima kilometer saat melintas di petak yang tergenang.

Pihaknya segera menangani longsoran tersebut agar aliran air di drainase kembali normal sehingga tidak lagi mengenangi jalur rel.

"Kami atas nama PT KAI (Persero) memohon maaf kepada para penumpang atas ketidaknyamanan akibat adanya gangguan perjalanan yang disebabkan oleh faktor alam ini," katanya.

Pewarta :
Editor: Zuhdiar Laeis
COPYRIGHT © ANTARA 2024