Pelaku kekerasan anak didominasi orang dekat
Selasa, 24 Juli 2018 20:23 WIB
"Dinas mencatat orang dekat yang menjadi pelaku kekerasan seksual dan pencabulan terhadap anak mencapai 87 persen," kata Ketua Devisi Penanganan dan Aduan Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) pada Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Jepara Muji Susanto di Jepara, Selasa.
Orang dekat yang dimaksud, kata dia, seperti mantan pacar, kakeknya, paman, dan pakdenya.
Ia mengatakan kasus tersebut merupakan kasus yang ditangani sejak tahun 2006 sampai sekarang.
Berdasarkan data yang dimiliki P2TP2A, katanya, mencatat 78 kasus yang ditanganinya sepanjang tahun 2017.
Sekitar 90 persen diantaranya merupakan kasus kekerasan seksual terhadap anak dan sisanya yaitu kasus kekerasan dalam rumah tangga, sedangkan semester awal Januari hingga Juni 2018 terdapat 38 kasus dan kasus kekerasan seksual terhadap anak masih mendominasi.
"Mari bersama-sama menghentikan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak," ujar Muji Susanto yang juga Kepala Seksi (Kasi) Perlindungan Anak DP3AP2KB Kabupaten Jepara.
Padahal, kata dia, masyarakat Jepara dikenal religius, namun perlakuan kasar terhadap perempuan dan anak masih kerap terjadi.
"Pemerintah juga bertanggungjawab mengedukasi masyarakat berkaitan dengan kejadian kekerasan yang masih dialami. Edukasi inilah yang menjadi ranah penting dalam proses pencegahan," ujarnya.
Pemkab Jepara sendiri sangat mendukung upaya penghentian kekerasan, salah satunya melalui DP3AP2KB yang telah membangun sebuah ruang aduan Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).
Ia mengatakan ruang aduan PPA yang berada di kantor sekretariat P2TP2A ini bertempat di lingkup DP3AP2KB Kabupaten Jepara, Jalan Shima nomor 1A, Kelurahan Pengkol, Kecamatan Jepara.
Muji menjelasakan P2TP2A merupakan tim jejaring dengan pemangku kebijakan di DP3AP2KB Kabupaten Jepara.
"P2TP2A ini membangun jaringan kerja sama dengan mitra kerja yang memiliki kemampuan, sarana, dan mampu membantu pemecahan masalah melalui rujukan, forum konsultasi dan koordinasi," ujarnya.
Meskipun kasus kekerasan masih kerap terjadi, Pemkab Jepara telah mampu menyelesaikan setiap kasusnya.
Pemkab juga mendukung penuh langkah yang dilakukan P2TP2A dalam mengatasi masalah kekerasan, terutama terhadap anak.
"Terbukti komitmen pemerintah dalam hal ini dibuktikan dengan diraihnya kembali penghargaan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP-PA) RI," ujarnya.
Penganugerahan KLA kategori Pratama kepada Kabupaten Jepara itu, diterima langsung oleh Bupati Jepara Ahmad Marzuqi, di Dyandra Convention Centre Surabaya, Jawa Timur, pada Senin (23/7) malam.
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor:
D.Dj. Kliwantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2024