BCA berkomitmen biayai budi daya jahe
Selasa, 7 Agustus 2018 17:14 WIB
Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Suwignyo Budiman di Pemalang, Selasa, mengatakan bahwa budi daya tanaman jahe tersebut sudah banyak diminati oleh perusahaan yang akan memproses hasil pertanian itu dijadikan tepung untuk bahan kosmetik dan obat-obatan, serta kesehatan.
"Adapun produk hasil pertanian itu juga nantinya dapat diekspor ke negara Eropa. Pemilik perusahaan kosmetik di negara Eropa itu nantinya akan mencari produk jahe itu ke Indonseia," katanya.
Menurut dia, tanaman jahe hanya dapat tumbuh subur di daerah tropis seperti di Indonesia. Akan tetapi selama ini, tanaman jahe masih dilihat sebelah mata olah masyarakat sehingga PT BCA berusaha menggerakkan budi daya tanaman pada petani untuk diekspor.
"Oleh karena itu, kami mencoba membudidayakan tanaman bagus untuk diekspor. Tentunya, pada hal itu kami membutuhkan bibit jahe yang bagus dan pemupukan organik atau tanpa menggunakan zat kimia agar kualitasnya bagus," katanya.
Ia mengatakan bagi para petani yang memiliki lahan yang selama ini hanya dibiarkan atau ditelantarkan agar dapat ditanami tanaman jahe karena nantinya akan menambah pendapatan masyarakat.
"Selama ini, para petani tidak tahu kemana akan menjual hasil panen jahe. Oleh karena, kami akan membantu para petani menyukai menanam jahe dengan melakukan pembinaan dan tata cara penanaman jahe yang baik dan menhasilkan produk yang berkualitas," katanya.
Ia mengatakan melalui kredit usaha rakyat (KUR) dengan bunga yang relatif kecil maka BCA menyalurkan kredit pada para petani yang memiliki program atau kegiatan usaha yang jelas.
"Kami akan menyalurkan kredit program pemerintah ini pada para petani yang serius untuk tanaman jahe. Kami oprimistis jika tanaman jahe itu dikelola dengan baik maka akan menghasilkan untung untuk menambah pendapatan masyarakat," katanya.
Pewarta : Kutnadi
Editor:
Mugiyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2025