Bayi dibuang dari ketinggian tetap hidup
Selasa, 2 Oktober 2018 19:30 WIB
Bayi berjenis kelamin perempuan tersebut saat dibuang terjatuh di atap seng tempat parkir, kemudian terjatuh di tanah setinggi 3 meter.
Pada saat itu Romadhon sedang berencana membuka pintu gerbang tempat parkir karyawan. Dia kemudian mendengar suara keras di atap seng dan terdengar suara tangisan kecil.
"Semula saya dengar suara keras benda terjatuh. Saya kira itu buah sukun yang jatuh. Saya dengar suara tangisan kecil. Semula, saya kira itu suara anak kucing jatuh. Waktu saya lihat, ternyata ada orok sedang menangis dan ada luka di pipinya," kata Romadhon.
Mengetahui hal tersebut, Romadhon langsung memanggil temannya dan menceritakan ada orok terjatuh dari ketinggian di bangunan Mal Matahari, kemudian bergegas keluar melaporkan temuan orok bayi tersebut.
"Saat saya keluar ada mobil patwal polisi. Langsung saya ceritakan ada penemuan orok yang masih hidup. Petugas lalu bergegas ke lokasi, kemudian mengambil orok, lalu membawanya ke rumah sakit," kata Romadhon.
Pada saat kejadian, Koordinator Cleaning Service Matahari Magelang Rifva sempat diminta membantu salah satu karyawati SPG berinisial N untuk membawakan barang berupa tas di gudang.
Rifva mengaku tidak begitu curiga dengan kondisi N yang tampak pucat dan lemas.
"Saat itu, N sedang berada di gudang dan meminta saya membawakan sebuah tas. Memang saat itu kondisi N tampak lemas dan pucat. Akan tetapi, saya tidak curiga karena saat itu kondisi toilet yang berada di kantin karyawan cukup sepi. Kebetulan juga saat itu saya tidak ada jadwal mengecek toilet, jadi tidak tahu ada kejadian pembuangan bayi," kata Rifva.
Store Manager Matahari Magelang M. Sena Supriyadi menuturkan bahwa pihaknya benar-benar tidak mengetahui kejadian tersebut, bahkan dirinya kaget karena sosok N adalah karyawati yang baru masuk sekitar 5 bulan dan statusnya masih single.
"Kami ada peraturan bahwa jika karyawati yang sudah menikah dan sedang mengandung minimal 2,5 bulan, kami beri alternatif apakah akan terus bekerja atau tidak. Misalnya, bekerja harus ada surat pernyataan seizin suami. Sosok N saya tidak tahu karena memang tidak kelihatan kehamilannya. Setahu saya dia single," kata Sena Supriyadi.
Kapolsek Magelang Tengah AKP R. Sukendro membenarkan kejadian tersebut. Dugaan sementara N melahirkan di toilet karyawan yang terletak di lantai 3 kantin karyawan sekitar pukul 11.30 WIB.
"Berdasarkan hasil olah TKP diduga setelah melahirkan langsung membuang bayi melalui jendela toilet," kata AKP R. Sukendro.
Menurut AKP R. Sukendro, semula N tidak mau mengakui bahwa pelaku yang membuang bayi adalah dirinya. Bahkan, saat diinterogasi di ruangan kantor, N masih berbelit-belit meskipun saat itu sedang mengalami pendarahan.
Namun, setelah didesak dan diberikan bukti-bukti, N akhirnya mengaku bahwa dirinya yang membuang bayi tersebut. N lantas diamankan dan dibawa ke RS Budi Rahayu karena mengalami pendarahan. Selain itu untuk memastikan bahwa pendarahan tersebut karena melahirkan.
"Kondisi bayi selamat dengan luka di pelipis kiri serta luka beberapa bagian. Sekarang ini dirawat di RS Harapan Kota Magelang," kata AKP R. Sukendro.
Pewarta : Heru Suyitno
Editor:
Kliwon
COPYRIGHT © ANTARA 2024