Logo Header Antaranews Jateng

Apple tantang peneliti temukan cacat keamanan iPhone

Sabtu, 10 Agustus 2019 06:41 WIB
Image Print
Seorang pengguna memegang iPhone 6 Plus dan iPhone 6 (Reuters/Adrees Latif) (1)

Jakarta (ANTARA) - Apple Inc menawarkan peneliti keamanan siber uang senilai 1 juta dolar Amerika Serikat untuk menemukan kerentanan di iPhone, di tengah isu pemerintah bisa mendapatkan akses ke ponsel jurnalis, aktivis hak asasi manusia dan orang-orang yang berseberangan.

Dikutip dari Reuters, Apple saat konferensi keamanan siber Black Hat di las Vegas pada Kamis (8/8) menyatakan kesempatan ini terbuka untuk semua peneliti dan temuan yang paling berharga akan diberi hadiah yang mereka sebut "bounties".

Hadiah sebesar 1 juta dolar hanya diberikan untuk akses remot ke kernel iPhone tanpa aksi apa pun dari ponsel pengguna. Apple sebelumnya pernah memberikan hadiah sebesar 200.000 dolar AS untuk orang-orang yang menemukan bug.

Apple juga akan memberikan iPhone yang sudah dimodifikasi, antara lain beberapa fitur keamanan dihilangkan, untuk para peneliti.

Reuters menuliskan sejumlah perusahaan swasta, salah satunya NSO Group dari Israel, menjual jasa peretasan kepada pemerintah AS untuk mendapatkan akses ke ponsel.

NSO menegaskan mereka mengembangkan teknologi tersebut untuk keperluan badan intelijen dan penegak hukum untuk menyelidiki kasus kriminal dan terorisme, bukan untuk mengintai jurnalis atau membungkam orang-orang yang kritis.

Baca juga: Sumber "Bug" Windows Phone 7 Sudah Ditemukan

Pewarta :
Editor: Antarajateng
COPYRIGHT © ANTARA 2024