Logo Header Antaranews Jateng

4 anak tewas, lubang galian C ditutup

Kamis, 23 Januari 2020 19:37 WIB
Image Print
Alat berat yang didatangkan Pemkab Kudus untuk menutup lubang bekas galian C di Desa Klumpit, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Kamis (23/1/2020). ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif
Kami juga berharap, warga sadar bahwa penambangan bisa mengakibatkan dampak negatif karena warga sendiri yang menjadi korban
Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengambil inisiatif untuk menutup lubang bekas galian C di Desa Klumpit, Kecamatan Gebog yang sebelumnya menyebabkan empat anak tewas tenggelam saat berenang di lokasi itu.

"Semua lubang bekas galian C di Desa Klumpit kami tutup semua agar kasus meninggalnya anak di lokasi bekas galian C tidak terulang," kata Pelaksana Tugas Bupati Kudus M. Hartopo yang mendatangi lokasi galian C untuk mengawasi penutupan lubang bekas galian di Desa Klumpit, Kecamatan Gebog, Kudus, Kamis.

Setelah peristiwa empat anak tenggelam pada Rabu (22/1) sore, malam harinya langsung didatangkan alat berat untuk menutup semua lubang.

Pemerintah Desa Klumpit juga diminta menghentikan kegiatan penambangan serta mengevakuasi alat berat dari lokasi penambangan.

Dengan penutupan kubangan bekas galian C tersebut, diharapkan tidak ada lagi peristiwa serupa mengingat saat ini sedang musim hujan sehingga cekungan bekas galian menjadi kubangan.

"Kami juga berharap, warga sadar bahwa penambangan bisa mengakibatkan dampak negatif karena warga sendiri yang menjadi korban," ujarnya.

Baca juga: Empat anak tewas tenggelam di kubangan bekas galian C di Kudus

Kapolres Kudus AKBP Catur Gatot Efendi mengungkapkan perizinan pihak penambang akan diperiksa guna mengetahui penanggung jawab galian C di Desa Klumpit itu.

"Jika nantinya terbukti ada pelanggaran dan ada unsur pidananya, tentu bisa diproses sesuai ketentuan," ujarnya.

Sebelum ada peristiwa empat anak meninggal karena tenggelam di kubangan bekas galian C, warga setempat sudah melayangkan protes karena dinilai mengganggu.

Usai digelar pertemuan pada 29 November 2019, disepakati bahwa galian C tersebut akan ditutup, namun kenyataan di lapangan masih ada aktivitas penambangan.

Janji penambang melakukan perataan tanah, terutama lubang besar bekas galian, juga tidak direalisasikan hingga akhirnya menjadi kubangan besar setelah turun hujan dan menjadi daya tarik anak-anak untuk mandi di lokasi tersebut.

Tidak disangka, mereka justru meninggal karena tenggelam di lokasi tersebut yang diperkirakan memiliki kedalaman sekitar empat meter.

Keempat korban tenggelam dimakamkan, Kamis, di pemakaman umum desa setempat yang dihadiri ratusan warga serta teman sekolah korban. 

Baca juga: Merusak lingkungan, warga Boyolali tuntut penghentian penambangan galian C
Baca juga: Pekerja tewas tertimbun galian C di Jepara
Baca juga: Lima galian C ilegal di Kudus ditutup


Pewarta :
Editor: Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2024