Logo Header Antaranews Jateng

Perebutan warisan, pengadilan Argentina ingin "awetkan" jenazah Maradona

Kamis, 17 Desember 2020 12:25 WIB
Image Print
Foto Diego Maradona ditampilkan di lapangan sebagai penghormatan sebelum pertandingan antara Boca Juniors melawan Newell's Old Boys di Estadio La Bombonera, Buenos Aires, Argentina, Minggu (29/11/2020). REUTERS/Marcelo Endelli/hp/cfo
Jakarta (ANTARA) - Jenazah mendiang legenda sepak bola Diego Maradona "harus diawetkan" bila DNA-nya diperlukan dalam kasus perebutan hak warisan, menurut keputusan pengadilan Argentina pada Kamis.

Maradona meninggal karena serangan jantung bulan lalu dan dimakamkan di luar Buenos Aires pada 26 November.

Pengacara Maradona sebelumnya mengatakan kepada Reuters bahwa sampel DNA sudah ada, pengadilan mengatakan bahwa jenazah mantan pemain Boca Juniors dan Napoli itu tidak boleh dikremasi.

Maradona mempunyai lima anak yang diakui dan enam lainnya yang meminta untuk dites DNA sebagai bagian dari proses pembagian warisan yang kompleks di Argentina.

Salah satu dari enam anak tersebut adalah Magalí Gil yang berusia 25 tahun, yang mengetahui dua tahun lalu bahwa ia adalah anak kandung dari pesepak bola legendaris tersebut.

"Nyonya Gil meminta agar tes dilakukan ... dan untuk tujuan ini kantor kejaksaan mengirim sampel DNA," kata Pengadilan Nasional Tingkat Pertama untuk Masalah Sipil No. 56.

Maradona sendiri hanya mengakui empat anak di Argentina dan satu di Italia, yang ia miliki ketika bermain di negara itu.

Baca juga: Maradona juga dikenang sebagai pejuang kaum tertindas
Baca juga: Liga Spanyol pekan ini akan diawali hening cipta untuk Maradona

 

Pewarta :
Editor: Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2024