Bank Syariah Indonesia bank terbaik dunia versi Forbes
Kamis, 27 Mei 2021 09:28 WIB
Direktur Utama BSI Hery Gunardi menyatakan pengakuan bergengsi ini menjadi motivasi bagi BSI untuk terus berupaya mencetak kinerja gemilang dan mendorong pengembangan ekonomi di tengah pandemi COVID-19.
"Itu menjadi motivasi untuk meningkatkan layanan kepada nasabah dan masyarakat luas serta mendorong pengembangan ekonomi syariah demi kesejahteraan umat di masa mendatang," katanya dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis.
Baca juga: BSI jamin dana dan data nasabah aman
Penyematan The World’s Best Banks tersebut mengacu pada hasil survei yang dilakukan terhadap lebih dari 43 ribu konsumen yang mewakili 28 negara serta lima kriteria penilaian yaitu trust, terms and conditions, customer services, digital services, dan financial advice.
Hery menyatakan pihaknya berkomitmen pada kemaslahatan umat dengan mengusung beragam agenda sustainable finance seperti program ekonomi desa, ketahanan pangan, beasiswa sociopreneur, keberpihakan kepada UMKM serta berperan aktif mendorong pemulihan ekonomi nasional.
Ia memastikan berbagai upaya BSI akan sesuai arahan Presiden Joko Widodo saat peresmian BSI yakni menjadi bank yang inklusif, memajukan ekonomi syariah Tanah Air dan membawa Indonesia menjadi pusat gravitasi ekonomi syariah di lingkup regional dan global.
"Pengakuan dari Forbes ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus bekerja keras mewujudkan hal tersebut," tegasnya.
Sebelumnya, BSI mencatatkan laba bersih Rp742 miliar pada triwulan I 2021 atau naik 12,85 persen dibandingkan periode sama pada 2020 sebesar Rp657 miliar.
Kenaikan kinerja tersebut didorong oleh peningkatan pendapatan margin dan bagi hasil sebesar 5,16 persen (yoy).
Kenaikan laba perusahaan juga dipengaruhi ekspansi pembiayaan dan kenaikan dana murah yang optimal sehingga mendorong biaya dana yang harus ditanggung perusahaan menjadi lebih baik dari tahun lalu.
Sementara itu, hingga akhir Maret 2021 pembiayaan yang disalurkan BSI telah mencapai Rp159 triliun atau naik 14,47 persen (yoy) dengan diikuti terjaganya kualitas pembiayaan yang disalurkan BSI.
Pada kuartal I 2021, rasio NPF gross BSI ada di kisaran 3,09 persen atau turun dari posisi setahun lalu yaitu 3,25 persen.
Untuk meningkatkan prinsip kehati-hatian, BSI telah mencadangkan cash coverage sebesar 137,48 persen hingga Maret 2021.
Dari sisi liabilitas, BSI mengelola dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp205,5 triliun atau naik 14,3 persen (yoy) didorong meningkatnya dana murah berupa giro dan tabungan yang dikelola perusahaan sebesar 14,73 persen.
Per Maret 2021, rasio dana murah (CASA) yang dihimpun BSI mencapai 57,76 persen dibanding total DPK atau naik dari posisi triwulan I 2020 yang ada di angka 57,54 persen.
Selanjutnya, volume transaksi kanal digital BSI juga tercatat tumbuh signifikan mencapai Rp40,85 triliun atau naik 43,4 persen (yoy) ditopang oleh layanan BSI Mobile yang naik 82,53 persen secara tahunan menjadi Rp17,3 triliun.
Pewarta : Astrid Faidlatul Habibah
Editor:
Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2024