Logo Header Antaranews Jateng

Temanggung gencarkan program "Mustika Desa"

Rabu, 16 Juni 2021 10:49 WIB
Image Print
Kepala Bappeda Kabupaten Temanggung Ripto Susilo. ANTARA/Heru Suyitno
Temanggung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah menggencarkan "Mustika Desa", yaitu program masyarakat unggul sejahtera dengan tani pekarangan, konservasi lahan, dan desa bebas sampah.

Kepala Bappeda Kabupaten Temanggung Ripto Susilo di Temanggung, Rabu, mengatakan saat ini sudah ada lima kecamatan yang meluncurkan program unggulan tersebut, yakni Kecamatan Jumo, Selopampang, Tembarak, Bulu, dan Bansari.

Ia menjelaskan melalui tani pekarangan diharapkan dapat menambah penghasilan masyarakat dan mengurangi belanja. Sedangkan konservasi lahan yang memanfaatkan tanaman buah, nantinya juga bisa mendukung ekonomi masyarakat di masa mendatang.

Baca juga: Vanili jadi salah satu unggulan "Mustika Desa" di Temanggung

Semantara desa bebas sampah, dengan pemilahan, sampah bisa menjadi salah satu sumber ekonomi, baik organik yang digunakan untuk pupuk maupun anorganik yang bisa didaur ulang menjadi sumber ekonomi.

Menurut dia, dari Mustika Desa tersebut, mungkin program konservasi lahan tidak populis, tetapi harus dilakukan karena kerusakan lahan atau lahan kritis di Kabupaten Temanggung mencapai 14.750 hektare yang tersebar di seluruh kecamatan.

Ripto menyebutkan lahan kritis itu ada yang sangat kritis, ada yang kritis, dan ada yang mulai kritis. "Prioritas utama kami tangani di awal ini yang sangat kritis, sekitar 7.000 hektare," katanya.

Ia menyampaikan konservasi lahan ini penting dilakukan karena banyak mata air mulai mati, maka harus ditumbuhkan kembali atau revitalisasi mata air.

Tanaman konservasi yang semula hanya menggunakan tiga jenis tanaman, yaitu beringin, bambu, dan aren, sekarang masyarakat berinovasi dengan menanam pohon buah, sehingga tiga atau empat tahun ke depan akan menjadi sumber ekonomi masyarakat.

Pelaksanaan konservasi melibatkan seluruh komponen masyarakat termasuk pihak swasta. "Keterlibatan CSR dari sejumlah perusahaan sangat penting dalam pelaksanaan konservasi ini. Tahun ini Bappeda sudah menerima 5.684 bibit buah dari beberapa perusahaan di Temanggung," katanya.

"Bantuan bibit dari beberapa perusahaan tersebut sudah didistribusikan di 18 desa di empat kecamatan, yakni Kledung, Selopampang, Kaloran, dan Pringsurat.

Baca juga: "Mustika Desa" upaya Temanggung percepat pemulihan ekonomi
Baca juga: "Mustika Desa" Temanggung maju penilaian PPD Jawa Tengah


Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024