Logo Header Antaranews Jateng

Dunia kedokteran diminta harus tetap mengedepankan sisi kemanusiaan

Senin, 20 September 2021 14:32 WIB
Image Print
Ketua Umum Pengurus Pusat Pusat Perhimpunan Kedokteran Digital Terintegrasi (Perdigti) dr Agus Ujianto SpB. ANTARA/Dokumentasi Pribadi
Purwokerto (ANTARA) - Dunia kedokteran harus tetap mengedepankan sisi kemanusiaan meskipun dibantu dengan alat secanggih apa pun, kata Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Kedokteran Digital Terintegrasi (Perdigti) dr Agus Ujianto SpB.

"Alat kedokteran hanya sebagai alat bantu saja, sehingga dokter tetap harus humanis," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin.

Ia mengatakan semua teknologi kedokteran yang terus dibuat hingga sekarang hanya untuk membantu diagnosis dokter serta membantu pasien berikut mutu presisinya.

Baca juga: Predigti dorong regulasi perlindungan hukum dokter layani telemedisin

Dengan demikian, kata dia, keduanya digabung untuk mempertajam diagnosis yang dibuat dokter.

Lebih lanjut, Agus mengatakan teknologi harus berorientasi pada kemanusiaan karena teknologi alat kedokteran dibuat untuk membantu diagnosis dokter.

Dalam hal ini, lanjut dia, presisi hasil teknologi tersebut ditujukan untuk membantu diagnosis dokter karena manusia bukanlah benda.

Oleh karena itu, dia mengimbau dokter-dokter di seluruh Indonesia tidak terjebak pada kondisi yang menjadikan manusia atau pasien sebagai objek seolah benda dalam kedokteran.

"Mari memanusiakan manusia, bukan menjadikan manusia seolah sebagai benda," kata dia yang juga Direktur Rumah Sakit Islam Banjarnegara.

Terkait dengan ekstensi teknologi (extension technology) termasuk di dalamnya kedokteran digital, Agus mengatakan hal tersebut merupakan usaha kemanusiaan itu sendiri untuk lebih meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan.

"Asalkan manusia itu sendiri juga memahami teknologi yang dia buat," kata Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Sultan Agung (IKA Unissula) Semarang periode 2021-2026 itu.

Meskipun sudah memiliki teknologi tinggi, dia mengatakan manusia khususnya dokter tidak boleh lupa jika objek kesehatan saat sekarang adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan.

"Maka, humanity (kemanusiaan, red.) harus menjadi dasar pemakaian teknologi itu sendiri termasuk kedokteran digital," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, Predigti hadir agar kegelisahan lintas generasi kedokteran beserta norma etik dan hukumnya terjaga sesuai kenormatifan adaptif di dunia. 

Baca juga: Dokter: Vaksinasi dinilai ampuh tekan kasus COVID-19 di Banjarnegara

Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024