Logo Header Antaranews Jateng

Dinsos Boyolali salurkan bantuan kepada 50 PPKS

Sabtu, 9 April 2022 04:32 WIB
Image Print
Sekretaris Dinas sosial Kabupaten Boyolali Hendroyono (kiri) menyerahkan bantuan kepada warga difabel pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial di Kantor Dinsos Kabupaten Boyolali pada Jumat (8/4/2022). ANTARA/Bambang Dwi Marwoto
Boyolali (ANTARA) - Dinas Sosial Kabupaten Boyolali di Provinsi Jawa Tengah pada Jumat menyalurkan bantuan kewirausahaan dan bantuan keperluan hidup kepada 50 orang pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS).

PPKS yang menerima bantuan dari pemerintah di Kantor Dinas Sosial Boyolali pada Jumat meliputi empat anak yang sedang berhadapan dengan hukum, dua anak yang memerlukan perlindungan khusus, 17 anak terlantar, satu balita terlantar, empat penyandang disabilitas, 15 perempuan dengan kondisi sosial ekonomi rentan, dan tujuh warga lanjut usia.

Menurut Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kabupaten Boyolali Mudzakir, PPKS yang menerima bantuan kewirausahaan dan keperluan hidup merupakan binaan Sentra Terpadu Profesor Dr Soeharso Surakarta.

"Bantuan yang diberikan telah sesuai dengan yang dibutuhkan oleh penerima," katanya, menambahkan, nilai bantuan yang diberikan kepada 50 PPKS total Rp82.485.400.

Dia memerinci, bantuan 22 kambing diberikan kepada 11 PPKS, bantuan kewirausahaan berupa sembako dan tabung gas diberikan kepada empat PPKS, bantuan pemenuhan kebutuhan dasar diberikan kepada 27 PPKS, bantuan tempat tidur dan kasur untuk usaha pijat dan terapi diberikan kepada dua PPKS, dan bantuan etalase kaca untuk usaha dagang diberikan kepada satu PPKS.

Selain itu, ia melanjutkan, ada bantuan mixer untuk satu PPKS, bantuan mesin obras untuk tiga PPKS, dan bantuan mesin krill untuk satu PPKS.

"Bantuan untuk masyarakat di Boyolali mudah-mudahan bisa terangkat ekonomi untuk yang berwirausaha. Kalau yang pemenuhan kebutuhan dasar karena mereka orang-orang yang rentan dan memerlukan perhatian dari pemerintah mudah-mudahan bisa meringankan beban hidupnya," katanya.

Parsiyem (35), warga difabel yang menerima bantuan mesin obras dari pemerintah, berharap usahanya bisa makin berkembang.

"Saya usaha di rumah. Sudah punya mesin jahit tetapi obras belum ada. Saya usaha jasa menjahit permak. Semoga dengan mesin jahit komplit ini, usaha jasa menjahit bisa berkembang ke depan," katanya.

Mudzakir mengatakan bahwa Dinas Sosial juga menyediakan fasilitas pelatihan keterampilan bagi PPKS, terutama warga difabel, pada Juni hingga Juli 2022 serta bekerja sama dengan perusahaan untuk membuka peluang kerja bagi warga difabel.

"Kami mencatat sebanyak 217 orang warga difabel di Boyolali telah bekerja di perusahaan pada pelatihan sebelumnya," katanya.


 

Pewarta :
Editor: Mugiyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2025