Perilaku antikorupsi dukung keandalan operasional kilang Pertamina
Jumat, 13 Mei 2022 15:12 WIB
Dari perspektif mana pun, perilaku korupsi tentu tidak dibenarkanCilacap (ANTARA) - Perilaku antikorupsi diyakini menjadi dukungan penting dalam menjaga operasional kilang Pertamina tetap aman, andal, efisien, dan berkeuntungan, kata Pjs. General Manager PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap Arief Budiyanto.
"Seiring peningkatan kinerja RU IV sebagai kilang terbesar dan paling strategis di Indonesia ada faktor-faktor non operasional yang turut membentuk reputasi perusahaan, salah satunya perilaku anti korupsi," katanya di Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (12/5).
Arief mengatakan hal itu dalam seminar bertema "Tipologi Konsekuensi dan Mitigasi Tindak Pidana Korupsi dari Perspektif Kejaksaan" yang digelar di Ruang Flamboyan Head Office RU IV atas kerja sama PT KPI RU IV Cilacap dan Kejaksaan Negeri Cilacap.
Seminar tersebut juga iikuti oleh Senior Manager Operasional Manufacturing (SMOM) PT KPI RU IV Cilacap Didik Subagyo, manajemen, dan jajaran Section Head RU IV.
"Maka penting bagi kami menilai, penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG) sama pentingnya dengan menjaga keandalan kilang," kata Arief.
Lebih lanjut, dia mengatakan seminar tersebut merupakan tindak lanjut dari penandatanganan kerja sama antara PT KPI RU IV dan Kejari Cilacap.
Baca juga: Pertamina Cilacap siapkan ikon baru bernuansa Jalan MH Thamrin masa lalu
"Ini adalah implementasi kerja sama antara PT KPI RU IV dan Kejaksaan Negeri dalam rangka meningkatkan sinergi sekaligus memberikan pemahaman hukum pada seluruh pekerja," katanya.
Kepala Kejari Cilacap Sunarko mengingatkan perilaku korupsi biasanya terjadi karena ada niat dan kesempatan.
"Dari perspektif mana pun, perilaku korupsi tentu tidak dibenarkan. Untuk itu seminar ini dilaksanakan agar para pekerja tah untuk menghindari. Intinya, kenali hukum, jauhi hukuman," katanya.
Sementara dalam paparannya, Kepala Seksi Pidana Khusus Kejari Cilacap Sonang Simanjutak menyebutkan beberapa penyebab korupsi, antara lain kurangnya pendidikan, banyaknya kemiskinan, dan perubahan radikal sebagai sistem nilai yang mengalami perubahan dan korupsi muncul sebagai penyaki transisional.
"Selain itu ditambah keadaan masyarakat yang semakin majemuk, keserakahan, dan desakan kebutuhan," katanya.
Menurut dia, pencegahan dan strategi pemberantasan korupsi tidak terlalu sulit kalau setiap individu secara sadar menempatkan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi atau golongan.
"Ini perlu ditekankan sebab betapa pun sempurnanya peraturan, kalau ada niat korupsi tetap ada di hati para pihak ingin korup, maka korupsi tetap akan terjadi karena faktor mental yang menentukan," kata Sonang.
Baca juga: Peringati Paskah, PWP Kilang Pertamina Cilacap salurkan bantuan pendidikan
Baca juga: Pertamina bantu pemadaman kebakaran kapal nelayan di Cilacap
Pewarta : KSM
Editor:
Sumarwoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024