Logo Header Antaranews Jateng

Sebelum jadi peserta JKN-KIS, Asmuni habiskan Rp6 juta sehari untuk berobat

Jumat, 20 Mei 2022 21:39 WIB
Image Print
Asmuni (41), seorang peserta JKN-KIS. ANTARA/HO-BPJS Kesehatan
Semoga JKN-KIS selalu ada hingga nanti, karena program ini dapat membantu meringankan beban seluruh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat yang tidak mampu
Semarang (ANTARA) - Asmuni (41), seorang peserta JKN-KIS pernah dilarikan ke UGD RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang karena mengalami gejala selalu muntah setiap kali makan. Dokter mendiagnosis ia mengalami gagal ginjal, serta harus cuci darah.

Ia menceritakan penyakitnya disebabkan karena seringnya mengonsumsi minuman berenergi agar kondisi tubuhnya selalu prima dan bugar. Kebiasaan tersebut ia lakukan selama bertahun-tahun.

"Setiap selesai mengonsumsi minuman tersebut badan terasa segar, namun saya tidak menyadari bahwa minuman tersebut memberi dampak negatif pada kondisi ginjal saya," ceritanya dalam siaran pers yang diterima di Semarang, Jumat.

Ia mengaku sedih karena banyak rangkaian pemeriksaan darah termasuk vonis yang mengharuskan dirinya menjalani cuci darah, berat badan Asmuni turun drastis sampai akhirnya harus dirawat inap. 

"Sebelum menggunakan JKN-KIS, saya harus membayar biaya pengobatan hingga Rp6 juta hanya dalam waktu 1 hari. Beruntung sekali saya memiliki JKN-KIS," kata Asmuni yang harus menjalani cuci darah dua kali setiap minggunya.

Asmuni mengaku pelayanan di rumah sakit yang ia terima bagus, semua dilayani dengan baik tanpa harus menunggu lama, tidak dibedakan antara pasien JKN-KIS maupun pasien umum.

Menurutnya Program JKN-KIS memberikan begitu banyak kebaikan baginya dan pasien cuci darah lainnya, karena membantu dalam hal biaya pengobatan.

"Semoga JKN-KIS selalu ada hingga nanti, karena program ini dapat membantu meringankan beban seluruh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat yang tidak mampu," kata Asmuni.

Pewarta :
Editor: Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2024