Logo Header Antaranews Jateng

BCA dan Visa dorong transaksi tanpa kontak di kalangan masyarakat

Jumat, 10 Juni 2022 19:16 WIB
Image Print
Perbincangan bertajuk Contactless Journey: Solusi Bebas Repot Saat Traveling melalui daring di Jakarta, Jumat (10/6/2022). ANTARA/Aris Wasita
Solo (ANTARA) - BCA dan Visa mendorong transaksi tanpa kontak di kalangan masyarakat seiring dengan adaptasi kebiasaan baru usai pandemi COVID-19. 

Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia Riko Abdurrahman pada perbincangan bertajuk Contactless Journey: Solusi Bebas Repot Saat Traveling melalui daring di Jakarta, Jumat mengatakan saat ini kondisi perekonomian mulai menunjukkan perbaikan usai pandemi COVID-19. 

"Usai pandemi banyak habit yang berubah. Menurut Studi Global Travel Intentions 2021, diketahui 21 persen masyarakat Indonesia kalau pergi ingin yang bebas repot," katanya. 

Selanjutnya, para pelaku perjalanan ini ingin segala hal yang dibutuhkan bersifat lebih mudah, termasuk tiket perjalanan yang bisa di-"refund", ada asuransi, dan membeli paket dengan perjalanan terencana. 

Berdasarkan data dari PT Visa Worldwide Indonesia, hingga saat ini lebih dari 20 negara hampir seluruhnya sudah menerapkan transaksi pembayaran tanpa kontak. 

"Lebih dari 90 persen transaksi sudah contactless. Memang ini tren di seluruh dunia. Kami juga ada survei, tiga dari empat orang di Indonesia ingin mencoba transaksi contactless ini," katanya. 

Oleh karena itu, pihaknya berkolaborasi dengan BCA dan Starbucks berupaya memberikan layanan kemudahan tersebut. 

"Setelah pandemi ada recovery, bahkan cenderung euforia. Bahkan ini di luar kesanggupan dari airlines, transportasi. Ini jadi peluang yang tidak ingin dilewatkan oleh perusahaan," kata Executive Vice President PT Bank Central Asia Tbk I Ketut Alam Wangsawijaya.

Terkait hal itu, dibutuhkan kerja sama dengan semua pihak untuk memberikan infrastruktur agar masyarakat bisa memperoleh pelayanan yang diinginkan. 

Oleh karena itu, dengan memberikan layanan transaksi tanpa kontak bisa memudahkan masyarakat ketika melakukan pembayaran. 

Pada kesempatan yang sama, Chief Marketing Officer Starbucks Indonesia Liryawati mengatakan hingga saat ini sudah ada 487 gerai Starbucks yang menerapkan transaksi yang bersifat contactless. 

"Sejak recovery sudah terlihat, kami mulai menyiapkan wacana seperti ini. Oleh karena itu, sejak awal tahun kami sudah menerapkan konsep contactless," katanya. 

 

Pewarta :
Editor: Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2024