Logo Header Antaranews Jateng

Bagikan ribuan kupon pasar murah, cara Pemkot Surakarta kendalikan inflasi

Senin, 7 November 2022 14:54 WIB
Image Print
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming meninjau kegiatan pasar murah di Kantor Kecamatan Jebres Solo, Senin (7/11/2022). ANTARA/Aris Wasita
Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta menyebar ribuan kupon untuk masyarakat pada kegiatan pasar murah dalam rangka pengendalian inflasi daerah.

"Untuk di sini saja (Kecamatan Jebres) ada 3.070 kupon," kata Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka saat meninjau kegiatan pasar murah di Pendopo Kantor Kecamatan Jebres Solo, Senin.

Ia mengatakan dilaksanakannya pasar murah tersebut sebagai upaya untuk mencegah inflasi. Selain di Kecamatan Jebres, kegiatan serupa juga akan dilakukan di empat kecamatan lain di Kota Solo dengan jumlah kupon yang hampir sama.

Pada paket sembako tersebut, setiap penerima memperoleh sebanyak 5 kg beras, gula pasir 1 kg, minyak goreng 1 liter, dan satu kotak teh seduh dengan nilai Rp99.200. Namun dengan subsidi pemerintah, setiap penerima cukup membayar sebesar Rp25.000/paket.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Surakarta Nugroho Joko Prastowo mengatakan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) mendukung penuh adanya pasar murah.

"Ini juga untuk menjamin adanya ketersediaan pasokan pangan. Harga terjangkau karena disubsidi oleh pemkot. Harapannya upaya ini bisa mengendalikan permintaan di pasar sehingga harga bahan pokok menjadi terkendali," katanya.

Selain pasar murah, pada kesempatan tersebut dibagikan juga bibit cabai sebanyak 9.000 bibit kepada masyarakat. Ia mengatakan pembagian dilakukan dalam rangka mendukung gerakan tanam cabai.

"Kami sudah koordinasi secara intens dengan Pemkot Surakarta terkait gerakan ini. Meski saat ini harga berangsur turun namun dari laporan ternyata komoditas cabai masih menyumbang inflasi," katanya.

Apalagi, dikatakannya, biasanya bulan Desember ini harga cabai mengalami kenaikan akibat meningkatnya permintaan dan di sisi lain tingginya intensitas hujan yang berdampak pada penurunan volume produksi.

"Untuk mengatasi ini kami dorong kegiatan tanam cabai. Harapannya satu bulan sudah berbuah, jadi pada Desember sudah berbuah. Dalam hal ini Tim Penggerak PKK dan kelompok wanita tani bisa memenuhi kebutuhan cabai untuk masyarakat," katanya.


 

Pewarta :
Editor: Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2024