Pemkab Kudus usulkan Rp15 miliar untuk perbaikan 80 sekolah

Jumat, 18 November 2022 15:14 WIB

Kondisi bagian bangunan sekolah dasar yang rusak di Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Provinsi Jawa Tengah, sebelum perbaikan dilakukan. (ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)

Kudus (ANTARA) - Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Kudus, Provinsi Jawa Tengah, mengusulkan perbaikan 80 bangunan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama yang rusak pada 2023.

"Tahun ini sudah terlaksana perbaikan 110 sekolah baik tingkat SD maupun SMP yang juga mengalami kerusakan. Sedangkan tahun depan kami usulkan (perbaikan) 80 sekolah," kata Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Kudus Anggun Nugroho di Kudus, Jumat.

Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Kudus, menurut dia, mengusulkan pengalokasian dana Rp15 miliar untuk perbaikan bangunan sekolah yang rusak dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2023.

Ia mengatakan bahwa alokasi dana yang diusulkan untuk memperbaiki setiap bangunan sekolah antara Rp150 juta hingga Rp200 juta sesuai dengan tingkat kerusakan.

Menurut dia, dinas akan mendata tingkat kerusakan bangunan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama yang diusulkan untuk diperbaiki tahun depan guna melengkapi usul pengalokasian anggaran.

Pada tahun 2022, jumlah bangunan sekolah rusak di Kabupaten Kudus yang diusulkan untuk diperbaiki sebanyak 110 unit, yang meliputi 100 bangunan sekolah dasar dan 10 bangunan sekolah menengah pertama.

Dana yang dialokasikan pemerintah untuk memperbaiki bangunan sekolah yang rusak di Kabupaten Kudus pada 2022 sebanyak Rp22 miliar.

Perbaikan bangunan sekolah antara lain dilakukan pada masing-masing 14 sekolah dasar di Kecamatan Mejobo dan Kaliwungu, 13 sekolah dasar di Kecamatan Undaan, dan enam sekolah dasar di Kecamatan Kota.

Selain itu ada dua bangunan sekolah menengah pertama (SMP) di Kecamatan Bae, tiga SMP di Kecamatan Undaan, dua SMP di Kecamatan Jekulo, serta masing-masing satu SMP di Kecamatan Gebog, Kota, dan Jati yang menjadi sasaran perbaikan.