Logo Header Antaranews Jateng

PT Samator bangun pabrik di KITB

Sabtu, 18 Maret 2023 16:11 WIB
Image Print
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama Direktur Utama PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) Ngurah Wirawan, dan Direktur Utama PT Samator Indo Gas Tbk Rachmat Harsono pada saat acara "ground breaking" pembangunan pabrik Samator di KITB, Jumat (17/3/2023). ANTARA/HO-Humas Kabupaten Batang.
Batang (ANTARA) - Pengelola PT Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah memastikan PT Samator Indo Gas Tbk akan membangun pabrik di kawasan industri setempat senilai Rp500 miliar.

Direktur Utama PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) Ngurah Wirawan, di Batang, Sabtu, mengatakan bahwa dengan kehadiran PT Samator ini akan memberi nilai lebih bagi kawasan itu dalam menyediakan suplai gas industri bagi tenant kawasan lainnya, seperti KCC Glass, Rumah Keramik, Yih Quan, dan Wavin.

"Kami berharap pembangunan pabrik Samator bisa terlaksana tepat waktu dan bisa beroperasi serta menyerap tenaga kerja pada tahun depan," katanya pula.

Rencananya, berdirinya PT Samator Indo Gas Tbk yang telah melakukan "ground breaking" pada Jumat (17/3) akan dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pameran di Hannover Messe di Jerman.

Perusahaan pemasok gas terbesar di Indonesia tersebut akan berdiri di lahan seluas 28 ribu meter persegi, dan ditargetkan bisa beroperasi mulai kuartal ke empat tahun 2024.

Direktur Utama PT Samator Indo Gas Tbk Rachmat Harsono mengatakan pabrik di KITB ini akan menjadi pabrik yang ke-56 dengan nilai investasi sebesar Rp500 miliar.

"Pabrik baru di KITB ini akan turut mendukung dedikasi kami untuk melayani kebutuhan gas industri di Jawa Tengah dan ikut dalam perjalanan Indonesia pada era industrialisasi cerdas dan berkelanjutan," katanya.

PT Samator menargetkan peningkatan kapasitas operasional (capacity increase) sebesar 15-20 persen, di antaranya dengan melakukan pengembangan pabrik operasional di Grand Batang City KITB.

"Bangunan yang akan didirikan di Grand Batang City ini terdiri atas 70 persen lahan untuk kawasan terbuka hijau dan 30 persen untuk bangunan industri," kata Rachmat Harsono.
 

Pewarta :
Editor: Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2024