Logo Header Antaranews Jateng

Kudus targetkan angka kasus stunting turun jadi nol pada 2024

Selasa, 27 Juni 2023 15:58 WIB
Image Print
Narasumber menyampaikan paparan dalam acara rembug stunting di Pendopo Kabupaten Kudus, Selasa (27/6/2023). (ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)
Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus di Provinsi Jawa Tengah menargetkan angka kasus stunting di wilayahnya turun menjadi nol pada 2024.

"Kami akan berupaya agar target zero (nol) kasus tengkes di Kudus pada tahun 2024 bisa terwujud. Untuk itu, kami juga membutuhkan komitmen bersama semua pihak," kata Bupati Kudus Hartopo usai membuka rembug stunting di Pendopo Kabupaten Kudus, Selasa.

Dia meminta semua organisasi perangkat daerah (OPD) tidak hanya menandatangani komitmen bersama untuk memberantas stunting, tetapi benar-benar menjalankan aksi pencegahan dan penanggulangan stunting sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bupati menekankan pentingnya sosialisasi dan edukasi mengenai pemenuhan kebutuhan gizi dan penerapan pola hidup bersih dan sehat dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting, kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan kurang stimulasi.

"Karena kedua orang tua sibuk bekerja, anak akhirnya hanya dititipkan di tempat penitipan anak atau diserahkan kepada neneknya sehingga perhatian terhadap kebutuhan gizi anaknya juga kurang. Akhirnya muncul kasus tengkes," katanya.

Dia menyampaikan bahwa tim pendamping keluarga yang sudah dibentuk perlu mengoptimalkan kinerja dalam memantau kondisi anak-anak yang terindikasi mengalami stunting serta melakukan intervensi gizi yang diperlukan, seperti membagikan makanan tambahan bergizi.

Mengenai data kasus stunting, ia menjelaskan, berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 angka kasus stunting di Kabupaten Kudus sebesar 19 persen.

Sedangkan aplikasi elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) tahun 2022 menunjukkan, balita yang mengalami stunting di Kabupaten Kudus sebanyak 2.917 balita atau hanya 5,85 persen dari seluruh balita.

Dalam upaya menurunkan angka kasus stunting menjadi nol pada 2024, Pemerintah Kabupaten Kudus mengalokasikan anggaran untuk pencegahan dan penanganan stunting.

Selain itu, sekitar 40 persen dari dana bagi hasil cukai dan hasil tembakau (DBHCHT) tahun 2023 dialokasikan untuk Dinas Kesehatan Kudus.

Pemerintah Kabupaten Kudus juga sudah melatih petugas puskesmas dan bidan desa menggunakan alat antropometri untuk meningkatkan akurasi pengukuran kondisi fisik anak dalam upaya mendeteksi dan menangani kasus stunting sejak dini.

Baca juga: Pemkot Pekalongan intensifkan kampanye Gemarikan guna cegah stunting

Pewarta :
Editor: Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2024